Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa

Khofifah: Saya Siap Jadi Orang Pertama Divaksin di Jawa Timur

26 Desember 2020 17:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan memberikan pengarahan kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8).  Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan memberikan pengarahan kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan kesiapannya menjadi orang pertama di Jatim yang disuntik vaksin corona. Khofifah mengikuti langkah Presiden Jokowi yang telah mengatakan siap jadi orang pertama di Indonesia yang divaksin.
ADVERTISEMENT
"Bapak Presiden menjadi orang pertama divaksin. Kalau di tingkat nasional adalah Presiden, maka di tingkat provinsi gubernur. Saya siap menjadi orang pertama divaksin di Jatim," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu (26/12), dikutip dari Antara.
Khofifah menjelaskan, Jawa Timur akan mendapatkan jatah vaksin corona sebanyak 317 ribu. Vaksin ini diperuntukkan bagi kelompok prioritas, termasuk tenaga medis.
"Di Jatim, kami sudah sangat siap. Kami selesai menyiapkan vaksinator tujuh angkatan," ucap Khofifah.
Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok. Istimewa
Terkait kesiapan jelang vaksinasi, ia mengungkapkan telah menyiapkan 2.404 vaksinator untuk ditempatkan di tiap-tiap kabupaten/kota. Selain itu, sudah tersedia 1.860 cold chain untuk penyimpanan vaksin corona.
Sementara jumlah pembawa vaksin (carrier) yang sudah tercatat sejauh ini sebanyak 8.601 orang.
ADVERTISEMENT
"Saya minta Dinas Kesehatan mengecek lagi. Ini jangan-jangan ada cold storage yang mungkin berkarat, listriknya tidak normal, dan gensetnya tidak terdukung. Saya ingin semua dilakukan verifikasi," ungkap Khofifah.
"Pembawa vaksin ini juga alatnya dicek ulang. Lihat kondisinya masih standar atau ada yang harus diperbarui. Karena ini akan sangat banyak terkait pada keamanan vaksin dan sampai pada standar yang harus terjaga," lanjut dia.
***
Saksikan video menarik di bawah ini:
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten