Khofifah Sesalkan Surabaya Lamban Tangani Virus Corona di Pabrik Rokok Sampoerna

2 Mei 2020 0:55 WIB
comment
28
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyebaran virus corona di pabrik rokok Sampoerna menjadi klaster baru di Kota Surabaya, Jawa Timur. Sejauh ini, dua pekerja meninggal akibat virus corona dan 100 positif hasil pemeriksaan rapid test.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menduga ada keterlambatan penanganan virus corona di pabrik rokok itu. Sehingga ratusan pegawai tertular virus.
Menurutnya, manajemen Sampoerna sudah melaporkan adanya dua karyawan positif COVID-19 ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya pada 14 April 2020. Namun, Dinkes Surabaya tak segera melapor kasus itu ke Tim Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur.
"Ini agak terlambat responnya. Tanggal 14 April (PT HM Sampoerna Tbk) sudah melaporkan ke Dinkes Surabaya, mungkin tidak detail informasinya. Kalau informasinya detail pasti akan melakukan quick respons," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (1/5).
“Kecepatan merespons itu menjadi layanan penting untuk memberi layanan terbaik. Ikut menentukan tingkat kesembuhan pasien,” tambahnya.
Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memaparkan update kasus COVID-19 di Jawa Timur. Foto: Dok. Istimewa
Khofifah mengaku, Pemprov Jatim baru menerima laporan tersebut pada 28 April 2020. Tim Gugus Tugas Jatim langsung turun ke lapangan, sementara pihak perusahaan sudah menutup pabrik serta menghentikan kegiatan produksi sejak 26 April 2020.
ADVERTISEMENT
“Mungkin di antara kita semua jikalau ada yang mengetahui (orang) tanda-tanda klinis tertentu ikut mengkomunikasikan menyegerakan diri untuk mendapatkan layanan,” ucap Khofifah.
Sementara Ketua Gugus Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, menjelaskan setelah mendapat laporan pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak manajemen HM Sampoerna untuk penanganan kasus tersebut.
“Manajemen Sampoerna kooperatif," terang Joni.
Kemudian rapid test dilakukan terhadap 323 pekerja. Hasilnya, ada 100 pekerja reaktif alias positif. Lalu 46 orang dari 100 reaktif itu dilakukan tes swab PCR gelombang pertama. Hasilnya, 34 orang terkonfirmasi positif COVID-19 Jumat (1/5) ini.
Total sementara 36 karyawan di pabrik rokok Sampoerna terkonfirmasi positif. Namun dua di antaranya telah meninggal dunia. Selain itu, ada 163 pekerja yang telah dites swab PCR. Namun, belum keluar hasilnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Muhammad Fikser, belum bisa dihubungi oleh awak media terkait polemik penanganan klaster ini.
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.