news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Khofifah Ungkap Penyebab Ledakan Corona: Warga Ogah Pakai Masker dan Jaga Jarak

25 Juni 2020 12:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang melayani pembeli di pasar tumpah di kawasan Tembok Dukuh, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang melayani pembeli di pasar tumpah di kawasan Tembok Dukuh, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
ADVERTISEMENT
Kasus corona di Jawa Timur yang peningkatan kasus dan angka kematiannya tertinggi se-Indonesia, menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo sehingga datang langsung ke Surabaya, Jatim hari ini.
ADVERTISEMENT
Di depan Jokowi, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, lalu menjabarkan penyebab munculnya kasus-kasus baru di Jawa Timur. Khofifah mengutip temuan IKA FKM Unair yang meneliti kedisiplinan warga di tempat umum.
Hasilnya, di tempat ibadah, pasar, dan cangkrukan, ternyata 60 persen lebih masyarakat tidak patuh protokol pencegahan corona yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan cuci tangan dengan sabun.
"Di tempat ibadah yang aktif masih 81,7 persen, yang tak pakai masker (di tempat ibadah) 70,6 pesen, tidak physical distancing 64,6 persen," ucap Khofifah menyampaikan paparan di depan Jokowi, di Surabaya, Kamis (25/6).
Kemudian di pasar tradisional, meski Pemprov sudah bagikan masker berkali-kali dan minta memakai face shield, ternyata 84,1 persen tidak menggunakan masker, lalu 89 persen tidak menjaga jarak.
ADVERTISEMENT
"Di tempat cangkrukan ada 72,5 persen yang aktif. Yang 88,2 persennya tidak menggunakan masker, 89 persen tidak physical distancing," lanjut Khofifah
Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok. Istimewa
Sementara di antara momentum yang memicu kasus corona adalah saat lebaran, warga tidak manut agar silaturahmi digelar secara virtual saja.
"Imbauan kami pada saat lebaran supaya silaturahmi virtual, itu tak mudah ajak masyarakat halalbbihalal secara digital, ternyata dianggap kurang afdol," tutur mantan Mensos itu.
Kini, kata Khofifah, kenaikan kasus corona di Jatim mencapai 183 kasus positif setiap hari, dan menjadi yang terbanyak di Indonesia. Meski, untuk kemarin angka sembuhnya tinggi sebanyak 241 orang.
"Ini harus jadi warning kita semua bahwa memang percepatan penularan COVID-9 luar biasa," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
--------------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.