Kilas Balik Andi Widjajanto: Pernah Didesak PDIP 'Keluar' dari Istana

22 Februari 2022 10:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/2/2022).  Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/2/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Andi Widjajanto telah dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/2) kemarin. Andi menggantikan posisi Letjen (Purn) Agus Widjojo yang kini bertugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Filipina.
ADVERTISEMENT
Andi merupakan orang sipil keempat yang menjadi Gubernur Lemhannas. Selama ini, ia juga dikenal sebagai pakar pertahanan, hubungan internasional hingga keamanan siber.
Andi bukanlah sosok asing di lingkaran Jokowi yang menjadi Presiden RI sejak 2014. Ia bahkan pernah berkarier di lingkungan Istana Kepresidenan. Pria yang lahir di Kompleks Kopasandha, Cijantung, Jakarta Timur, 3 September 1971 itu juga dikenal dekat dengan PDIP dan Jokowi, termasuk ikut bergabung sebagai anggota Timses Jokowi dalam Pemilu 2014.
Hubungan dekat Andi dengan PDIP karena ayahnya, Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei, merupakan politikus senior partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Theo yang juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam IX/Udayana itu dekat dengan Megawati.
Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) naik kereta kuda menuju Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2014). Foto: ROMEO GACAD / AFP
Andi banyak ikut andil saat masa-masa awal Jokowi menjabat sebagai presiden. Andi masuk dalam Tim XI, lalu menjadi Sekretaris TKN 2014. Setelah Jokowi menang, Andi ditunjuk menjadi Deputi Tim Transisi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Tugasnya adalah untuk mempersiapkan transisi pemerintahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono ke Jokowi-JK.
ADVERTISEMENT
Pada 3 November 2014, Andi ditunjuk Jokowi sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab). Saat menjabat Seskab, Maret 2015, ia pernah diperiksa oleh Bareskrim Polri terkait kasus 'rumah kaca' yang melibatkan Ketua KPK nonaktif saat itu, Abraham Samad.
Kemudian, baru beberapa bulan menjabat sebagai Seskab, Andi sudah diminta mundur dari jabatannya oleh kelompok Forum Kajian Hukum dan Konstitusi hingga The Jakarta Institute. Alasannya, Andi dinilai sering memberikan pernyataan yang berbenturan dengan Jokowi.
Andi Widjajanto. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Tak sampai di situ, sejumlah politikus PDIP seperti Masinton Pasaribu hingga Effendi Simbolon bereaksi keras terhadap Andi yang disebut-sebut ingin menjauhkan Jokowi dari partainya.
Tak hanya Andi, disinggung juga nama Rini Soemarno yang saat itu menjabat sebagai Menteri BUMN. Saat masuk kabinet, keduanya bukanlah kader partai tertentu.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Andi dituduh sering memberikan distorsi informasi yang ingin disampaikan PDIP ke Jokowi. Padahal, pesan yang ingin disampaikan ke Jokowi merupakan aspirasi dan keinginan rakyat. Masinton sampai menilai sosok Andi sebagai Brutus, penghianat yang ingin membunuh pemimpin Romawi Julius Caesar.
Menteri BUMN Rini Soemarno pada peluncuran KIK DINFRA oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk di Gedung BEI, Senin (15/4). Foto: Dok. Kementerian BUMN
Sedangkan Rini disebut condong ingin menjalankan kepentingan pihak luar saat di pemerintahan. Bahkan, Rini dituding masuk ke BUMN untuk menguasai sektor-sektor tertentu.
Masinton dan Effendi tegas ingin kedua orang tersebut didesak untuk dicopot dari kabinet pemerintahan.
"Rini dan Andi merupakan agen asing di pemerintahan," ucap Masinton Pasaribu, (6/2/2015).
Lalu pada Agustus 2015, Jokowi pun mencopot Andi dan sejumlah menteri lainnya dalam reshuffle kabinet. Berbeda dengan Andi, Rini Soemarno justru 'selamat' dari perombakan. Posisi Seskab yang ditinggalkan Andi kemudian digantikan oleh politikus senior PDIP, Pramono Anung.
Presiden Joko Widodo memberikan ucapan selamat usai melantik Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/2/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
Namun, meski dicopot dari Seskab, Andi terus menjadi lingkar dekat Jokowi, hingga saat ini. Ia sering dimintai masukan secara pribadi maupun melalui KSP karena Andi menjabat Penasihat Senior KSP. Andi pun masih diminta membantu Jokowi dalam pemenangan di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Dan Senin (21/2) kemarin, Jokowi kembali 'menarik' Andi Widjajanto meski bukan untuk di lingkungan Istana. Andi diberikan amanat untuk menjadi Gubernur Lemhannas yang memiliki tugas untuk pengkajian ketahanan nasional hingga nilai-nilai kebangsaan.
Relasi Andi dan PDIP pun sepertinya sudah mencair. Terbukti, Andi menerima arahan dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelum dilantik. Andi mengaku diminta Megawati untuk menjalankan tugas di Lemhannas sesuai dengan ideologi Pancasila dan ajaran Bung Karno.