news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kimia Farma Benarkan Terduga Teroris yang Ditangkap di Bekasi Karyawannya

12 September 2021 23:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelumpuhan teroris. Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelumpuhan teroris. Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
ADVERTISEMENT
Densus 88 menangkap empat terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat dan Petamburan, Jakarta Barat, pada Jumat (10/9). Empat teroris itu yakni MEK, S, SH, dan T alias AR.
ADVERTISEMENT
Belakangan terungkap, S merupakan karyawan dari perusahaan Kimia Farma.
Menanggapi informasi itu, PT Kimia Farma Tbk memberikan penjelasan. Mereka membenarkan jika S merupakan karyawannya.
"Perusahaan langsung melakukan penelusuran untuk memastikan informasi tersebut. Dari hasil penelusuran, salah satu terduga berinisial S merupakan karyawan Kimia Farma," tulis keterangan Kimia Farma, Minggu (12/9).
Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Verdi Budidarmo, kemudian memberikan keterangan terkait status S yang ditangkap Densus 88.
Menurutnya, perusahaan sudah memberlakukan skorsing dan pembebasan tugas sementara waktu selama menjalani pemeriksaan oleh pihak yang berwajib terhitung sejak 10 September 2021.
"Apabila karyawan tersebut terbukti bersalah secara hukum maka akan dikenakan sanksi pelanggaran berat sesuai peraturan perusahaan yang berlaku berupa Pemutusan Hubungan Kerja dengan tidak hormat dan otomatis sudah tidak menjadi bagian dari perusahaan," ucap Verdi.
Direktur Utama PT Kimia Farma, Verdi Budidarmono. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Namun, jika yang bersangkutan tidak terbukti bersalah atas dugaan terlibat dalam jaringan terorisme, Verdi memastikan Kimia Farma akan mendukung pemulihan nama baiknya.
ADVERTISEMENT
“Kimia Farma sangat mendukung sepenuhnya upaya seluruh aparat penegak hukum guna memerangi terorisme di seluruh lingkungan perusahaan dan mendukung upaya aparat penegak hukum untuk memproses secara hukum atas tindakan yang dilakukan oleh oknum karyawan tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku,” ucap dia.
Lebih lanjut, Kimia Farma menegaskan mereka tidak mentoleransi aksi radikalisme dan terorisme dalam bentuk apa pun. Termasuk di internal perusahaan.