Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ammar (15) merupakan siswa Pesantren Tahfizh Daarul Quran Takhassus, Cinagara, Bogor, Jawa Barat. Dia merupakan murid yang mampu menghafal dalam waktu yang cepat.
ADVERTISEMENT
Saking cepatnya, remaja ini pun mulai terdengar namanya di lini media sosial. kumparan berkesempatan untuk menemuinya.
Ammar pun mulai bercerita jika ia mampu mengingat seluruh juz tersebut hanya dalam waktu 2,5 bulan. Padahal, rata-rata orang membutuhkan lebih dari itu.
"Tergantung orangnya, ada yang 5 bulan, 1.5 tahun ada yang 2 tahun tergantung kemungkinan masing," kata Ammar di pondok pesantren DQ, Cinagara, Bogor.
Bahkan, Ammar pun tak sungkan untuk membagikan tips cara menghafal yang baik. Menurutnya, tekat untuk belajar menjadi salah satu faktor utama.
"Saya pertama niat yang kuat, berusaha dan yakin terus juga didampingi dengan doa," ujarnya.
Selain itu, konsentrasi dan memiliki target adalah hal yang wajib baginya. Selain itu, membaca arti dari suatu ayat dapat membantu hafalan semakin cepat.
ADVERTISEMENT
"Kalau lagi hafal tuh fokus. jadi pas hafal saya juga sambil merhatiin arti dari ayat tersebut juga sambil memahami," sebut Ammar.
"Kalau lagi hafal tuh ditarget jadi sehari target setengah juz atau 7 lembar jadi sehari harus ada targetnya, harus ada pencapaian dalam sehari. niatnya ikhlas lillahitaala," timpalnya.
Memori tentang almarhum ayahnya turut memacu dirinya dalam menghafal Alquran . Semangat menjadi yang pertama dalam keluarganya sebagai penghafal Quran juga mendorong dirinya untuk bisa menghafal.
Remaja yang memiliki hobi membaca ini juga menuai pujian dari ustad Zein yang membimbingnya. Ammar merupakan salah satu murid tercepat dalam menghafal.
ADVERTISEMENT
"Muammar beda, Muammar itu benar-benar dipakai prinsip bernafsi-nafsi artinya ketika dia kegiatan yang lainnya ngobrol dia lanjutin baca. istilahnya gue-gue lu-lu," tutup Zein.
Sebelumnya, Ammar merupakan anak terakhir dari 3 bersaudara. Bapaknya sudah meninggal sejak ia kelas 1 SD.
Setelah ditinggal bapaknya, ibu Ammar menjadi tulang punggung keluarga sehari-hari. Melihat perjuangan ibunya, Ammar pun bertekad menjadi penghafal Quran dan sekarang telah berhasil mewujudkannya.
Ada keinginan dari Ammar untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, latar belakang finansial yang tak mumpuni membuat keinginan Ammar tak bisa berjalan mulus.
kumparanDerma ingin mewujudkan cita-cita Ammar untuk melanjutkan sekolahnya. Amal dan niat baik dari Anda semua menjadi penting. Apalagi, sedekah jariyah merupakan amalan yang terus mengalir.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bagian dari campaign kumparanDerma. Ayo berderma sekarang.
Untuk info, saran dan kritik mengenai kumparanDerma, sila kirim ke [email protected]