Kisah Anjing Pelacak Bantu Bea Cukai Bali Gagalkan Penyelundupan Narkoba

29 Mei 2020 18:29 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anjing pelacak (K9) Bea Cukai.  Foto: Dok Bea Cukai Bali dan Nusa Tenggara
zoom-in-whitePerbesar
Anjing pelacak (K9) Bea Cukai. Foto: Dok Bea Cukai Bali dan Nusa Tenggara
ADVERTISEMENT
Petugas Bea Cukai Bali dan Nusa Tenggara dibantu oleh anjing pelacak (K-9) membongkar penyelundupan narkotika ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Bali Nusa Tenggara, Hendra Prasmono, mengungkapkan bahwa operasi pengawasan menggunakan unit K-9 dilakukan untuk mencegah terjadinya penyelundupan narkotika ke wilayah Indonesia, baik itu melalui barang kiriman dari luar negeri, maupun barang bawaan penumpang.
“Hingga Mei 2020, tim K-9 kami telah berhasil menggagalkan tujuh kasus penyelundupan narkotika berbagai jenis, di mana lima kasus berhasil dicegah melalui barang kiriman, dengan modus menyembunyikan pada paket kiriman, dan dua lainnya ditemukan dalam barang bawaan penumpang yang masuk melalui Bandara Internasional Lombok,” ungkapnya dalam keterangannya, Jumat (29/5).
“Dari ketujuh kasus ini, diperoleh barang bukti sebanyak 72,33 gram narkotika golongan I, 12 butir Amphetamine, 90 butir psikotropika golongan II, dan 80 butir Diazepam (Psikotropika golongan IV),” jelas Hendra.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut ia menjelaskan, para penyelundup menggunakan berbagai macam cara untuk mengelabui petugas Bea Cukai.
Beberapa paket narkotika ini dibungkus, dilapisi, atau dimasukkan ke dalam barang lain dengan rapi, tujuannya agar petugas tidak curiga.
Namun, dengan kemampuan penciuman anjing pelacak yang tajam berkat pelatihan rutin yang diberikan, anjing K-9 mampu menemukan narkotika yang disembunyikan tersebut.
Terdapat 2 jenis anjing pelacak narkotika (K-9) yang dimiliki oleh Kanwil Bea Cukai Bali Nusra. Jenis pertama adalah anjing pelacak aktif, di mana anjing akan memberikan respons aktif, seperti mencakar atau menggigit barang yang dicurigainya mengandung narkotika.
Sedangkan jenis kedua adalah anjing pasif, di mana ia akan langsung duduk diam, apabila menduga ada narkotika pada barang yang diendusnya.
ADVERTISEMENT
“Saat ini kami memiliki 7 ekor anjing pelacak narkotika (K-9) yang terdiri dari 3 ekor anjing pelacak aktif dan 4 ekor anjing pelacak pasif, yang dipegang oleh enam orang pegawai Bea Cukai bersertifikat dog handler,” tambah Hendra.
Hendra menjelaskan bahwa unit K-9 merupakan salah satu unit yang mendukung dan membantu Bea Cukai dalam melaksanakan tugas fungsi di bidang pengawasan lalu lintas masuk orang/penumpang dan barang dari luar negeri ke wilayah Indonesia.
“Dengan indera penciuman yang tajam dan memungkinkan untuk di mobilisasi ke berbagai situasi dan kondisi, unit K-9 menjadi salah satu alat pendeteksi yang paling efektif dalam upaya pemberantasan penyelundupan narkotika,” tutup Hendra.
***
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona