Kisah Bayi di Bali Lahir Prematur dari Ibu yang Meninggal karena Positif Corona

15 April 2021 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi baru lahir Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi baru lahir Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seorang ibu di Bali dengan usia kehamilan 6 bulan atau 26 minggu dinyatakan positif terpapar COVID-19 pada Kamis (11//2021). Ibu berinisial NI tersebut terpaksa melahirkan bayi karena kondisinya semakin memburuk.
ADVERTISEMENT
Pada hari yang sama, sang ibu meninggal setelah melahirkan bayi perempuan secara caesar. Bayi tersebut lahir dengan berat badan sangat rendah yakni 1,08 kilogram dengan panjang 35 cm, lingkar kepala 25 cm dan lingkar dada 21 cm.
Kepala Instalasi Rawat Inap RSUP Sanglah Denpasar, Wayan Dharma Artana, mengatakan, bayi terlahir dengan hasil negatif corona.
Astungkara kami dengan tim bisa merawat bayi berisiko tinggi ini dengan baik, dengan ibu positif COVID-19, bayi berhasil lahir tidak terinfeksi COVID-19,” kata dia dikutip dari akun instagram @sanglahospital, Kamis (15/4).
Artana mengatakan, bayi yang terlahir prematur atau kurang dari 37 minggu sangat memiliki risiko. Organ dalam tubuh bayi belum terbentuk sempurna.
Karena kondisi tersebut, RSUP Sanglah melakukan perawatan secara khusus untuk merawat bayi tersebut. Selama dua bulan, bayi tersebut dirawat di inkubator pada ruang isolasi COVID-19. Beruntung organ dalam bayi terlihat normal atau tidak mengalami kecacatan.
ADVERTISEMENT
Artana bersyukur, kondisi bayi perempuan tersebut semakin stabil. Bahkan, kini dia telah dipindahkan dari inkubator ruang isolasi COVID-19.
Bayi tersebut telah dirawat secara normal di boks ruang persalinan RSUP Sanglah. RSUP Sanglah berencana dalam dua hari ke depan mengizinkan keluarga membawa pulang bayi tersebut.
“Astungkara bayi tersebut stabil kondisinya dan sudah dirawat di boks dan sudah minum seperti bayi normal,” kata dia.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: