news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Bocah 10 Tahun di Ambon Idap Tumor di Bagian Mata

24 November 2020 11:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wa Surti (10) penderita tumor ganas di bagian mata di Serang Bagian Barat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wa Surti (10) penderita tumor ganas di bagian mata di Serang Bagian Barat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang bocah berusia sepuluh tahun di Kabupaten Serang Bagian Barat mengidap tumor di bagian mata. Wa Surti, bocah asal Desa Iha, Kecamatan Huamaual, tersebut kini tengah rawat jalan di Ambon untuk mengobati matanya yang sakit sejak satu tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut dibenarkan oleh Mario Josian Kakisina, seorang warga Kaibobo, Seram Bagian Barat, yang saat ini sedang kuliah di Ambon. Ia mendapatkan informasi itu dari Facebook temannya. Lalu, ia menemui keluarga Wa Surti yang berjarak sekitar 4 kilometer dari rumah indekosnya.
"Sudah pemeriksaan 3 hari di Ambon, sampai hari ini terhitung empat hari," ujar Mario kepada kumparan, Selasa (24/11).
Mario menambahkan, ia sempat menemui kedua orang tua Wa Surti. Sebab, ia juga terlibat dalam menggalang donasi untuk pengobatan anak itu berserta keluarganya.
"Jadi [kata] orang tuanya itu gejala utama iritasi mata, debu gitu, timbul benjolan, lama-kelamaan ada benjolan, tiba-tiba ada cairan, terus membesar, merambah ke bagian kepala," tegas Mario.
Wa Surti (10) penderita tumor ganas di bagian mata di Serang Bagian Barat. Foto: Dok. Istimewa
Kepada Mario, orang tua Wa Surti mengatakan, baru kali ini anaknya diperiksa ke klinik. Sebelumnya, anaknya diobati menggunakan obat herbal. Selama di Ambon, Wa Surti dan kedua orang tuanya tinggal di rumah keluarganya.
ADVERTISEMENT
"Mama dan papa kuli bangunan, mamanya ibu rumah tangga biasa," ujar Mario.
Mario menambahkan, pihak klinik menyarankan Wa Surti dirujuk ke rumah sakit Makassar atau Jakarta. Sebab, rumah sakit di daerah tersebut belum memiliki alat yang memadai untuk mengobatinya.
Memang ada keterbatasan biaya untuk kesembuhan Wa Surti. Mario dan sejumlah relawan tengah menggalang donasi untuk pengobatan anak tersebut. Sebab, dokter mengatakan, butuh waktu sekitar satu tahun untuk proses kesembuhan Wa Surti.
"Dalam hal ini sedang mengurus BPJS, bisa dibiayai BPJS, tapi terus galang dana karena untuk kebutuhan hidupnya itu," tegas Mario.