Kisah Brady Sluder, Peserta Pesta Gay AS yang Menantang Corona

9 April 2020 14:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LGBT  Foto:  Adam Berry/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
LGBT Foto: Adam Berry/Getty Images
ADVERTISEMENT
Entah apa yang terlintas di benak Brady Sluder. Ketika orang-orang di seluruh penjuru dunia ramai-ramai diam di rumah guna menghindari wabah virus corona, dia justru menantangnya.
ADVERTISEMENT
Sluder bersama beberapa temannya diketahui mengunjungi acara pesta pantai di Miami, Florida, Amerika Serikat (AS) pada 17 Maret lalu. Pesta yang diikuti ribuan orang tersebut diadakan oleh kelompok LGBTQ di AS untuk menggalang dana.
Acara tersebut sempat menjadi perhatian khalayak karena mendatangkan kerumunan orang. Jangan harap ada social distancing di sana karena semua tampak baik-baik saja.
Kebetulan, Sluder diwawancarai oleh Reuters ketika itu. Pemuda ini ditanya mengapa masih hadir di acara tersebut meski penyebaran virus corona semakin masif, terutama di Asia dan Eropa.
Suasana Festival musim dingin di Miami Beach. Foto: Miami Herald File/Reuters
Dengan santainya, dia menjawab, ”If I get corona, I get corona (Jika saya terinfeksi corona, biarkan saja)”.
Sluder juga mengaku kesal gara-gara corona, bar dan restoran memilih tutup. Karena itu, dia mengunjungi acara tersebut untuk melampiaskan hasrat berpestanya.
ADVERTISEMENT
“Pada akhirnya, saya tidak akan membiarkan virus ini menghentikan saya berpesta. Saya telah menunggu acara ini selama dua bulan lamanya. Kami merancang perjalanan sejak dua atau tiga bulan lalu,” ucap Sluder.
“Kami hanya ingin bersenang-senang. Apa pun yang terjadi, terjadilah. Sangat menyebalkan bar dan restoran banyak yang tutup. Tapi, kami akan mencari alternatif untuk bisa bersenang-senang,” lanjutnya.
Potongan video wawancara Sluder dengan Reuters itu ternyata viral di media sosial. Banyak pihak mengecam pernyataan Sluder yang seakan-akan menantang maut.
Pengunjung berjemur dan bermain pasir di Pantai Miami, Florida, Amerika Serikat. Foto: AFP/CHANDAN KHANNA
Benar saja, beberapa pengunjung di acara tersebut dinyatakan positif corona dengan dua orang tewas. Semenjak itu, Florida mencatatkan 14.300 kasus positif corona dengan 300 orang meninggal dunia.
Sadar komentarnya menjadi perhatian banyak pihak, Sluder akhirnya meminta maaf melalui Instagram pribadinya. Dia mengaku menyesal atas komentarnya ketika itu.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin minta maaf atas komentar sensitif yang saya buat terkait dengan COVID-19 di acara tersebut. Saya tidak sadar betapa kasarnya komentar dan aksi saya. Saya mengakui saya salah dan izinkan saya meminta maaf,” tandasnya.
Saat ini, AS menyandang status sebagai negara terdampak paling parah di dunia dengan 431.838 kasus positif corona dan 14.768 kematian. Angka itu bahkan jauh melampaui China daratan sebagai ground zero penyakit COVID-19 ini serta selisih 300 ribuan kasus dengan Spanyol yang ada di urutan kedua.