Kisah Bripka Andreas, Polisi Heroik Pengejar Pelaku Teror di Paciran

27 November 2018 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bripka Andreas, polisi yang mengejar pelaku teror di Pos Polisi Paciran, Surabaya (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bripka Andreas, polisi yang mengejar pelaku teror di Pos Polisi Paciran, Surabaya (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bripka Andreas Dwi Anggoro tak pernah menyangka, tugas regulernya menjaga lalu lintas kala itu berubah menjadi aksi menegangkan. Sambil terbaring di atas ranjang perawatan, Andreas mencoba menceritakan aksi heroiknya saat mengejar dua pelaku teror pelemparan Polpol Paciran, Selasa (20/11) lalu.
ADVERTISEMENT
Dengan suara yang masih lemah, Andreas menuturkan, di hari nahas itu seperti biasa ia berjaga di sekitar Pos Polisi WBL Paciran sambil berkumpul bersama beberapa sekuriti. Saat itu, sesuai dengan SOP, seluruh rekan piketnya sudah pulang dan pos dalam keadaan kosong.
"Semuanya sudah kembali. Itu sesuai SOP memang, setiap malam pos sudah dikosongkan. Nah, kebetulan saya masih di belakang pos bersama sekuriti WBL. Ada panggung juga waktu itu," ucap Andreas di Ruang Anggrek 4, Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Selasa (27/11).
Pos Polisi Paciran Lamongan. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pos Polisi Paciran Lamongan. (Foto: Dok. Istimewa)
Tiba-tiba, ia mendengar suara gaduh. Posnya dilempari oleh dua orang tak dikenal. Sebagai seorang bintara, Andreas spontan menggeber motornya untuk mencegat kedua pelaku yang belakangan diketahui bernama Eko Ristianto dan M Syaif Ali Hamdi.
ADVERTISEMENT
"Namanya polisi, melihat pos kita diserang ya spontan ingin menangkap dan mengejar pelakunya," urainya.
Sebenarnya, kedua pelaku sempat berhasil dihentikan di tengah jalan. Namun, keduanya tiba-tiba tancap gas dan kabur. Nahas, Eko yang duduk di belakang, mengeluarkan katapel kayu dan mulai menyerang bapak satu anak ini.
Berbutir-butir kelereng yang menjadi 'peluru' pun dilontarkan secara bertubi-tubi. Beberapa bagian tubuh Andreas memar akibatnya. Namun, tembakan terakhir justru yang paling sial, bola kaca itu mengenai mata kanan Andreas.
"Saat itu, jarak saya hanya sekitar empat sampai lima meter. Saya sebenarnya menggunakan helm, tapi kacanya saya buka. Ternyata kena mata," kata Andreas yang terpaksa mendapatkan sejumlah jahitan di mata kanannya.
Pos Polisi Paciran Lamongan. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pos Polisi Paciran Lamongan. (Foto: Dok. Istimewa)
Meski telah berlumuran darah, Andreas mengaku tidak gentar. Ia, justru semakin getol melumpuhkan pelaku.
ADVERTISEMENT
"Benak saya berkata, sudah terluka seperti ini masa pengejaran saya sia-sia. Saya berusaha sekuat mungkin. Hati saya sudah ingin menangkap bagaimanapun caranya. Kemudian saya tabrak motor pelaku," cerita pria asli Gresik ini.
Aksi heroiknya pun akhirnya membuahkan hasil. Tujuh kilometer dari lokasi pelemparan, kedua pelaku berhasil dibekuk setelah Andreas menabrakkan motornya ke motor pelaku, tepatnya di kawasan Dusun Bongris, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran.
"Saya hanya sempat dibantu warga sekitar pasar. Setelah saya tabrakan. Pelaku berhasil tertangkap dan saya dibawa ke rumah sakit terdekat," ujarnya.
Bripka Andreas, polisi yang mengejar pelaku teror di Pos Polisi Paciran, Surabaya (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bripka Andreas, polisi yang mengejar pelaku teror di Pos Polisi Paciran, Surabaya (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Sepekan setelah kejadian, kondisi Andreas berangsur membaik. Mata kanannya masih diperban dan membutuhkan observasi, namun Andreas mengaku sudah jauh lebih baik dan mengalami banyak kemajuan.
"Rasanya untuk luka-luka lecet, sudah tidak terasa, nyeri juga sudah berkurang. Mungkin tinggal perawatan kornea mata," tutur Andreas yang didampingi sang istri, Maya Puspitasari.
ADVERTISEMENT
Andreas mengakui, kejadian tersebut mau tidak mau tetap meninggalkan trauma baginya. Namun, trauma itu bisa terobati dengan dukungan dari berbagai pihak yang ia terima. Selain itu, ia juga harus fokus untuk memulihkan diri agar bisa kembali bertugas.
"Saya fokuskan penyembuhan mata saya. Saya ucapkan terimakasih atas dukungan rekan wartawan dan pihak lainnya yang telah memberikan dukungan," tutupnya.