Kisah Fadli, Driver Ojol yang Ikut Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Corona
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia resmi memulai proses uji vaksin corona yang dikembangkan bersama perusahaan China, Sinovac, ke sejumlah relawan di Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (11/8). Dari ribuan orang yang mendaftarkan diri, Fadli menjadi salah satu yang terpilih membantu pemerintah memerangi virus corona .
ADVERTISEMENT
Fadli hanyalah masyarakat biasa yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online atau ojol , namun keberaniannya menjadi relawan uji klinis vaksin corona patut diacungi jempol.
Kepada kumparan, Fadli membeberkan alasannya mengikuti relawan vaksin corona. Ia sengaja mendaftarkan diri karena melihat potensi penularan virus corona yang besar pada profesi yang dijalankannya. Ia khawatir selama bekerja membawa virus corona dan mengancam keluarganya di rumah.
"Alasan saya sih pertama, itu buat kesehatan saya sendiri karena saya bekerja sebagai driver ojol mungkin buat terpapar virus kemungkinanya bisa lebih besar, mungkin saya takut ke istri apalagi anak saya 3 masih kecil, kasianlah kalau terpapar," ujar Fadli dalam talkshow To the Point kumparan, Jumat (14/8).
Dalam proses pendaftarannya pun, Fadli tak menemui kesulitan. Ia juga beberapa kali ditawari untuk menjadi relawan vaksin corona oleh adiknya yang bekerja di Bio Farma, pihak Indonesia yang mengembangkan vaksin Sinovac. Namun awalnya, ia merasa bimbang terlebih istrinya juga melarang.
ADVERTISEMENT
"Nah, buat uji coba vaksin Sinovac kebetulan adik kandung saya dia udah duluan (jadi relawan), dia bekerja di Bio Farma, awalnya saya enggak mau ah jadi kelinci percobaan, istri juga melarang, jangan katanya," ucap Fadli.
Namun kekhawatiran itu sirna setelah sang adik menyampaikan vaksin juga telah diuji coba ke dokter dan karyawan Bio Farma.
"Setelah saya ngobrol dengan adik, sebelum diujicobakan ke relawan sudah diuji coba ke dokter Kusnandi (ketua uji klinis dari Unpad)," terang Fadli yang akhirnya memantapkan diri mendaftar sebagai relawan vaksin corona.
Singkat cerita, Fadli pun mendaftarkan diri dan menghubungi pihak peneliti vaksin pada Jumat (7/8). Ia kemudian diminta untuk datang ke Fakultas Kedokteran Unpad untuk mulai proses pengecekan fisik terlebih dulu. Baru pada hari selanjutnya penyuntikan vaksin.
ADVERTISEMENT
"Hari Sabtunya ada telepon, orang peneliti nge-WA ngabarin bisa tidak hari Senin datang ke Fakultas Kedokteran buat cek fisik, pas Seninnya saya coba datang ke sana kebetulan adik ipar saya juga ada, waktu itu ada sekitar 19 orang tapi dibagi 3 grup karena yang masuk (ruangan) cuma boleh 6 orang saja," kata Fadli.
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona