Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Kisah Nelayan Tangerang Tolak Tawaran Upah Rp 125 Ribu untuk Pasang Pagar Laut
10 Januari 2025 14:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Warga di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, sempat ditawari oleh pihak pemborong untuk memasang pagar laut atau bambu di wilayah Laut Tangerang.
ADVERTISEMENT
Heru, nelayan setempat yang juga kader peduli lingkungan di Kronjo, Pulau Cangkir, Tangerang, mengatakan saat truk yang mengangkut ratusan batang bambu itu tiba di kawasan Pulau Cangkir, Kronjo, Tangerang, pihaknya sempat ditawari upah Rp 125 ribu untuk memasang bambu.
"Pas datang itu kita lihat beberapa truk datang, satu truk itu bisa angkut 300 batang bambu sepanjang 6 meter, dan itu truk yang datang banyak," katanya, Jumat (10/1).
Truk yang tiba pada September 2024, terdapat seorang pemborong yang memberikan informasi soal akan adanya pemasangan bambu di lokasi lautan setempat.
"Dibilang, mau pasang pagar bambu, kita menolak, kita langsung ditawari pekerjaan buat masang pagar itu dengan upah Rp 125 ribu, tapi kita sepakat enggak mau, karena laut ini punya negara, enggak bisa dipagar, makanya kita nolak," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dipasang Nelayan dari Luar Daerah
Alhasil, pihak pemborong pun pergi meninggalkan lokasi, namun ternyata beberapa minggu kemudian terdapat beberapa nelayan yang berasal dari wilayah Sukadiri dan Mauk, tiba dan memasang bambu.
"Ada nelayan yang pasang itu (bambu) kita samperin, pas ditanya [...] atuh takut kami ngelarang, cuma yang aneh pas ditanya izinnya pada enggak punya, ya sudah kita biarin, tapi ternyata manjang, ada 30 kilometer, dan ini ganggu kami (nelayan)," ujar Heru.
Hingga akhirnya, pagar bambu itu pun mendapat perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan Perikanan yang memasang tanda merah soal larangan pemagaran tersebut pada Kamis (9/1).
"Sudah ada penyegelan pas kemarin, tapi belum ada apa-apa setelah penyegelan ini. Kami harap setelah ini pagar bambunya dicabut," kata Heru.
ADVERTISEMENT