Kisah Pilu ‘LDR’ di Tengah Corona: Kapan Bisa Bertemu Kamu Lagi, Sayang?

25 Maret 2020 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teknologi memudahkan pasangan LDR Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi memudahkan pasangan LDR Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Mata Andrea Chabant Sanchez menerawang jauh ke langit-langit biru Kota Madrid. Namun, jarak pandangnya kini terbatas hanya pada jendela berukuran 80x120 cm itu. Sesekali, ketika penat sudah merasuk, ia menghirup udara segar dari balkonnya.
ADVERTISEMENT
Ya, hanya itu. Sanchez, 29, yang bekerja sebagai jurnalis, tak lagi leluasa bergerak karena Spanyol telah menetapkan status lockdown imbas pandemi virus corona. Bagi mereka yang bepergian ke luar rumah tanpa alasan valid, maka siap-siap berurusan dengan pihak kepolisian.
Namun, ada perkara yang lebih menyiksa bagi Sanchez. Virus asal Wuhan itu membuatnya tak bisa bertemu dengan kekasihnya, Emma Beasancon, 24, di Paris, Prancis.
Seorang warga memberikan pujian dan tepuk tangan dari jendela rumahnya untuk staf medis di Madrid, Spanyol. Foto: AP / Paul White
Biasanya, Sanchez terbang dari Madrid ke Paris sekali sebulan untuk bertemu Emma. Ia bahkan sudah memesan tiket pesawat untuk penerbangan Januari hingga Juli mendatang. Kebijakan lockdown di kedua negara lantas membuat rencananya berantakan. Ia hanya sempat bertemu Emma pada Januari dan Februari lalu.
“Saya sejujurnya tidak tahu kapan bisa bertemu lagi dengan orang yang saya sayangi. Saya biasanya selalu berkencan sebulan sekali,” ucap Sanchez dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
Sanchez tak sendiri. Banyak pasangan yang menjalani LDR (Long Distance Relationship) alias hubungan jarak jauh merasakan malapetaka. Mereka kini hanya bisa mengandalkan teknologi untuk berkomunikasi. Tapi, bukankah pertemuan fisik jauh lebih penting?
Derita yang sama dialami Lola Gomez. Mahasiswi berusia 22 tahun dari Malaga, Spanyol, ini mengaku sudah tak bertemu dengan pujaan hatinya selama 11 hari.
Warga memberikan pujian dan tepuk tangan dari jendela rumahnya untuk staf medis di Madrid, Spanyol. Foto: AP / Paul White
“Tapi, rasanya seperti tidak bertemu dengannya sebulan,” ucap Lola.
Kini, ia tak tahu kapan akan bertemu dengan pacarnya lagi yang berada di Madrid.
“Dalam masa karantina ini kami punya banyak waktu untuk sendiri, berpikir, intropeksi. Anda sangat kangen pada pacar, dan sejujurnya, kami menjalani masa-masa sulit sekarang,” katanya.
Berbagai cara mereka lakukan untuk membunuh rasa rindu. Emma dan Lola kerap melakukan video call dengan pasangannya masing-masing sambil minum anggur atau menonton acara TV yang sama.
com-Ilustrasi video call Foto: Shutterstock
“Virus corona benar-benar menguji LDR, menghapus ketenangan pikiran yang dulu ada, 'Oh, saya bisa berada di sana siang ini’,” ucap Sanchez.
ADVERTISEMENT