Kisah Warga Cipendeuy Papasan dengan Harimau Jawa di Hutan Pukul 02.00 WIB

26 Maret 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hutan di Jampang Tengah, Sukabumi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Hutan di Jampang Tengah, Sukabumi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ripi Yanuar Fajar, warga Desa Cipendeuy, Surade, Sukabumi, membuka kunci akan kehadiran harimau jawa di hutan di Sukabumi Selatan.
ADVERTISEMENT
Jadi ceritanya, Ripi saat itu tengah melakukan kegiatan di hutan — tapi belum diketahui kegiatan apa. Nah, saat dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, dia melihat kehadiran sosok harimau.
Ripi Yanuar Fajar, pemuda Sukabumi yang bertemu harimau. Foto: Dok BRIN
Setelah peristiwa itu, Ripi kemudian pulang ke desa menceritakan pengalamannya ke petugas.
"Pada 18 Agustus 2019, ada laporan seseorang bernama Saudara R [Ripi] mengaku bertemu harimau jawa pada jam 2 malam di Desa Cipendeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi," kata Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Prof. Satyawan Pudyatmoko dalam keterangan tertulis, Selasa (26/3).
Dirjen KSDAE Kementerian LHK Satyawan Pudyatmoko mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). Foto: ANTARA/HO-Kementerian LHK)
Pengakuan Ripi itu menjadi topik hangat di Desa Cipendeuy kala itu. Hingga akhirnya, sejumlah orang melakukan pengecekan ulang ke lokasi yang dituturkan Ripi. Apa benar ada harimau di sana?
ADVERTISEMENT
"Tiga minggu kemudian, atas pemberitahuan Saudara R [Ripi], seseorang bernama Saudara KR [Kalih Reksasewu] mengadakan pengecekan lokasi, dan menemukan tanda-tanda berupa bekas cakaran dan sehelai rambut yang diduga berasal dari harimau jawa," tambah Satyawan.
Ilustrasi Harimau Jawa. Foto: Sigit Adhi Wibowo/Shutterstock
Jejak kehadiran harimau tersebut itu berada di kawasan terfragmentasi berupa perkebunan rakyat, hutan Perhutani, dan hutan sekunder.
Kemudian, bukti spesimen bulu yang ditemukan, diberikan ke LSM pemerhati lingkungan, hingga akhirnya pada Januari 2022, sampai ke Balai Besar KSDA (BBKSDA) Jawa Barat.
Ripi Yanuar Fajar (baju biru) bersama Wirdateti (berjilbab, peneliti BRIN) dan tim di Sukabumi Selatan. Foto: Dok BRIN
Kemudian dilakukan penelitian pada sampel bulu itu dengan meminta bantuan peneliti BRIN. Dan akhirnya didapatkan hasil.
"Rambut harimau suspect berada pada kelompok yang sama dengan spesimen harimau jawa yang tersimpan di MZB [Museum Zoologicum Bogoriense]-BRIN yang diambil pada tahun 1930," ujar Satyawan.
Sampel rambut harimau jawa/sukabumi yang diteliti BRIN Foto: Dok BRIN
Penjelasan Satyawan segendang seirama dengan penjelasan BRIN sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Rambut [harimau] tersebut ditemukan oleh Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar yang berpapasan dengan hewan mirip harimau jawa yang dikabarkan telah punah, pada malam hari 19 Agustus 2019. Ripi adalah seorang penduduk lokal yang berdomisili di Desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat,” tutur peneliti BRIN Wirdateti kepada Humas BRIN pada Minggu (24/03).