KJRI Jeddah dan Ditjen Dukcapil Terbitkan NIT bagi Siswa RI di Jeddah dan Makkah

2 Maret 2023 6:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konjen RI Jeddah, Duta Besar Eko Hartono Foto: Dok. KJRI Jeddah
zoom-in-whitePerbesar
Konjen RI Jeddah, Duta Besar Eko Hartono Foto: Dok. KJRI Jeddah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konsulat Jenderal RI Jeddah bekerja sama dengan Ditjen Dukcapil merampungkan 303 pelayanan bagi WNI undocumented.
ADVERTISEMENT
Para peserta terdiri dari siswa Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) dan Sekolah Indonesia Makkah (SIM) beserta keluarganya.
Program itu berlangsung sejak 21 hingga 28 Februari. Program akhirnya dengan penyerahan NIT secara simbolis kepada para siswa SIJ dan SIM oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah dan Duta Besar Eko Hartono.
Program ini melampaui target dari kuota 130 penerima layanan penerbitan Nomor Induk Tunggal (NIT) sebagaimana dialokasikan pemerintah pusat.
Dari jumlah tersebut, Tim Perbantuan Teknis (Perbanis) dari Ditjen Dukcapil bersama KJRI Jeddah dan para guru SIJ menerbitkan 270 NIT di mana 126 di antaranya merupakan siswa SIJ dan SIM dan 21 e-KTP digital dan sebanyak 86 perekaman biometrik.
Neni Kurniati, Pelaksana Fungsi Konsuler-1 KJRI Jeddah Foto: KJRI Jeddah
Pelaksana Fungsi Konsuler KJRI Jeddah, Neni Kurniati, mengatakan para siswa selama ini mengalami kendala saat ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi karena belum memiliki Nomor Induk Tunggal (NIT).
ADVERTISEMENT
Mereka terlahir dari orang tua Pekerja Migran Indonesia yang menetap dan bekerja di Arab Saudi namun tidak memiliki dokumen resmi (undocumented). Padahal, banyak di antara mereka merupakan siswa-siswa berprestasi.
“Kami juga mencermati adanya fenomena perbedaan data-data dokumen setelah kami verifikasi di lapangan," kata Neni yang juga menjabat Koordinator Tim Pelayanan.
"Mulai dari surat kenal lahir yang dikeluarkan oleh catatan sipil Arab Saudi, kartu keluarga, ijazah dan bahkan paspor yang akhirnya mempengaruhi data Ananda pada sistem Data Pokok Pendidikan atau Dapodik,” lanjut Neni.
Tim Perbantuan Teknis Ditjen Dukcapil, Para Pelaksana Fungsi Foto: KJRI Jeddah
Prosesi penyerahan dihadiri para home staff KJRI Jeddah, perwakilan siswa SIJ selaku penerima layanan, para guru SIJ dan disaksikan oleh Kasubdit Monitoring Evaluasi dan Dokumentasi, Ditjen Dukcapil, Kementerian Dalam Negeri, Suwandi.
ADVERTISEMENT
“Proyek ini merupakan bagian dari upaya kita untuk melengkapi identitas diri dari anak-anak kita. Bagaimana mungkin mereka mampu melanjutkan studi ke depan kalau datanya tidak beres," kata Eko Hartono.
"Ternyata tadi disampaikan bahwa untuk sampai kepada NIT itu harus melalui proses pembenahan data,” tambah dia.
Para penerima layanan NIT saat prosesi penyerahan NIT Foto: KJRI Jeddah
Eko menuturkan, agar sampai kepada database yang baik, harus dilakukan koreksi dan sinkronisasi atas Surat Kenal Lahir (SKL), kartu keluarga, paspor, ijazah dan identitas diri lainnya.
"KJRI Jeddah selama ini terus melakukan berbagai program terobosan guna memberikan pelindungan maksimum kepada WNI di wilayah kerjanya, tak terkecuali anak-anak masa sekolah yang terlahir dari orang tua yang tidak berdokumen resmi," ucap Eko.
Program terobosan yang dimaksud adalah program kerja sama dengan berbagai universitas negeri dan swasta untuk membuka akses masuk beasiswa ke perguruan tinggi bagi para lulusan SIJ dan SIM, penerbitan paspor bagi siswa tak berdokumen dan terkini adalah program penerbitan NIT.
ADVERTISEMENT