KJRI Jeddah Gelar Indonesia Hajj Expo ke-3, Pamerkan Produk Layanan Haji

17 Februari 2020 7:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di acara pameran produk layanan haji “Indonesia Hajj Expo 2020” yang digelar Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah. Foto: Dok. KJRI Jeddah
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di acara pameran produk layanan haji “Indonesia Hajj Expo 2020” yang digelar Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah. Foto: Dok. KJRI Jeddah
ADVERTISEMENT
KJRI Jeddah menggelar pameran produk layanan haji 'Indonesia Hajj Expo 2020' di Balai Nusantara, Kompleks Wisma Konjen RI Jeddah, pada 15-16 Februari kemarin.
ADVERTISEMENT
Pameran ini merupakan tahun ketiga sebagai pemanasan sebelum gelaran Halal Industry Summit 2020 yang digelar di Indonesia pada November mendatang.
Dalam acara kemarin diikuti 17 peserta, yang terdiri dari 13 perusahaan dari Arab Saudi, dan 4 lainnya dari Indonesia. Pameran dibuka langsung oleh Konjen RI Jeddah, Eko Hartono, dan dihadiri oleh pengusaha dari Arab Saudi serta Indonesia, termasuk pejabat Kementerian Haji Arab Saudi hingga Muassasah Haji Asia Tenggara.
Suasana di acara pameran produk layanan haji “Indonesia Hajj Expo 2020” yang digelar Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah. Foto: Dok. KJRI Jeddah
Eko menjelaskan, pameran ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan jemaah haji Indonesia, khususnya di bidang layanan katering dan transportasi. Sebab, jemaah haji Indonesia memiliki jumlah terbesar dengan 231 ribu orang. Sehingga, bisa menjadi pasar yang cukup menjanjikan untuk produk-produk makanan dan minuman asal Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jumlah ini bahkan belum termasuk jemaah haji umrah dari Indonesia yang bisa mencapai lebih dari 1,2 juta orang per tahun.
Suasana di acara pameran produk layanan haji “Indonesia Hajj Expo 2020” yang digelar Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah. Foto: Dok. KJRI Jeddah
“Dengan masa menetap jemaah selama 41 hari di Makkah dan Madinah selama musim haji, ditaksir uang yang beredar dari biaya pelayanan jemaah haji Indonesia mencapai 2 miliar riyal Saudi,” ungkap Eko dalam keterangannya, Senin (17/2).
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji, mulai dari kebijakan zonasi akomodasi dan transportasi. Seperti pemondokan jemaah yang dikelompokkan berdasarkan daerah asal jemaah untuk memudahkan komunikasi, pengaturan, dan pengawasan mobilitas mereka.
Suasana di acara pameran produk layanan haji “Indonesia Hajj Expo 2020” yang digelar Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah. Foto: Dok. KJRI Jeddah
Tak hanya itu, pemerintah juga membuat terobosan baru, yakni zonasi cita rasa. Sehingga, jemaah asal daerah tertentu akan memperoleh sajian masakan dengan cita rasa yang sesuai dengan daerah asal mereka.
ADVERTISEMENT
Menurut Eko, mulai tahun ini 50 persen jemaah haji akan mendarat di Madinah, dan sisanya di Jeddah. Selain itu, menurut Konsul Teknis Urusan Haji, Endang Jumali, jemaah haji juga akan memperoleh layanan katering sebanyak 50 kali di Makkah dan 18 kali di Madinah.