Klarifikasi Dinas Pangan Lhokseumawe: Bakteri Bukan di Ayam KFC, tapi Air Cucian

13 Mei 2022 19:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi KFC Foto: Prima Gerhard/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KFC Foto: Prima Gerhard/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah sempat ramai soal kabar adanya bakteri pada daging ayam di restoran makanan cepat saji KFC Lhokseumawe, Dinas Kelautan Perikanan, Pertanian, dan Pangan (DKPPP) Lhokseumawe kini mengeluarkan statement bahwa daging ayam tersebut sehat untuk dikonsumsi. Hanya saja mereka meminta pengelola agar memperbaiki sanitasi.
ADVERTISEMENT
Surat DKPPP sebelumnya menyatakan daging ayam tersebut tak layak dikonsumsi, ternyata bakteri dimaksud bukan terkandung pada daging ayam melainkan pada air yang digunakan untuk mencuci daging.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPPP Kota Lhokseumawe, Afrizal, mengatakan bakteri dimaksud terdapat pada air cucian daging ayam, sedangkan untuk daging ayamnya dinyatakan aman.
“Ayamnya bagus, maksudnya ayam yang sudah diambil atau dikeluarkan dari tempat pendingin itu sehat,” katanya saat dikonfirmasi kumparan, Jumat (13/5).
Afrizal menyebutkan, sebelumnya DKPPP Kota Lhokseumawe memang mengambil 10 ekor daging ayam yang sudah dipotong-potong (belum digoreng) kemudian dikirim ke Balai Veteriner Medan untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan, dari 10 sampel daging yang diuji tiga di antaranya terkontaminasi Salmonella (kelompok bakteri).
ADVERTISEMENT
“Saat dikeluarkan dari tempat pendinginan, daging ayam tersebut baik-baik. Bakteri yang muncul setelah hasil uji laboratorium diduga berasal dari air tempat pencucian,” ujarnya.
Karena itu, sebut Afrizal, pihaknya meminta pengelola KFC Lhokseumawe untuk memperbaiki sanitasi dan higienitas sarana dan prasarana pada restoran makan cepat saji tersebut.
“Kami hanya memberitahukan kepada pihak pengelola KFC Lhokseumawe,  bahwa tolong diperbaiki sanitasinya. Sementara untuk memastikan daging ayam yang telah digoreng sehat atau tidak itu ranahnya BPOM,” sebutnya.
“Ranahnya kita sebagai kesehatan hewan itu, hanya memeriksa daging ayam yang telah dicuci atau dikeluarkan dari tempat pendinginnya,” tambah Afrizal.
Afrizal tidak mengetahui jika surat yang dikirimkan kepada pengelola KFC tersebut bisa bocor dan tersebar kepada masyarakat hingga terjadi kegaduhan seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
“Kenapa surat itu bisa bocor ke masyarakat saya tidak tahu, padahal kami mengirimkan surat itu langsung ditujukan kepada pengelolanya. Dalam masalahnya ini persoalannya hanya sanitasi. Perbaiki sanitasi maka selesai, bukan di ayamnya,” kata Afrizal.