Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Klarifikasi Dokter di Medan Soal Dugaan Pemalsuan Pelat Mobil Konsulat Rusia
28 Agustus 2021 3:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Saya dokter bedah, saya mewakili kepentingan Rusia yang ada di Pulau Sumatera. Kenapa saya katakan begitu? Karena dari tahun 2013 bahkan sebelumnya, saya mengurus kepentingan Rusia di Sumatera Utara dan lainnya" ujar MF kepada wartawan, Jumat (27/8).
MF lalu menceritakan awal mula mobilnya disita polisi. Dia mengungkapkan peristiwa terjadi pada Selasa (24/8). Dia yang baru selesai melakukan operasi di salah satu rumah sakit di Medan ditelepon sopirnya sekitar pukul 19.00. Sang sopir ternyata baru diperiksa polisi.
"Saya tanya masalahnya apa, lalu dijawab masalahnya karena pelat mobil. Jadi saya tanya kamu lagi berjalan atau sedang parkir. Ternyata dia sedang parkir di rumah sakit," ujar MF.
MF saat itu merasa heran kenapa sopirnya diinterogasi dan mobilnya disita. Dia lalu menjemput sopirnya sekitar pukul 21.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Saya menuju Reskrim untuk melepaskan sopir saya dan saya juga dimintai keterangan, jadi saya jawab apa adanya. Jadi saya ditanya apakah saya perwakilan konsulat Rusia, jadi saya jawab iya," ujarnya.
Pada saat pemeriksaan, MF juga mengaku telah menunjukkan surat kuasa yang menyebutkan bahwa dia perwakilan Kedutaan Rusia.
"Saya perwakilan dari Kedubes Rusia, perlu diketahui gedung konsulat itu masih ada, meskipun aktivitasnya sudah tidak ada dan dalam proses akan dibukakan kembali bila pemerintah Indonesia memberikan izinnya," tuturnya.
"Nah, tugas saya mewakili kepentingan Rusia di Kota Medan termasuk pendidikan, perdagangan, dan hal lainnya. Kementerian Luar Negeri juga tahu siapa saya," lanjutnya.
Mengenai tudingan pelat palsu, dia mengatakan pelat itu merupakan pelat bekas dari Konsulat Rusia yang ditempelkannya di mobilnya. Dia menjelaskan pelat itu tidak pernah digunakan untuk melanggar hukum dan hanya digunakan untuk menyambut tamu penting dari Rusia.
ADVERTISEMENT
"Selama ini saya menggunakan itu, tidak pernah dipakai untuk melanggar hukum. Kejadian ini merusak nama baik saya, yang pertama saya tidak ditahan dan saya bukan gadungan. Saya perwakilan resmi konsultan Rusia," tegasnya.
Sebelumnya, polisi menyita empat mobil mewah milik MF. Musababnya mobil tersebut menggunakan pelat mobil konsulat Rusia palsu berkode CC 37.
Adapun empat mobil yang diamankan Mercedes Benz berpelat nomor CC 37 01, Toyota Celica oranye BK 119 FZ dengan tambahan pelat Corps Consulate, Toyota Hyundai berpelat CC 37 02, dan Mitsubishi Pajero Sport berpelat nomor CC 37 07.
Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Rafles Langgak Putra, mengatakan kasus berawal saat pihaknya mendapat informasi ada mobil berpelat konsulat Rusia di Medan. Sementara dari data kepolisian, tidak ada konsulat Rusia yang tinggal di Medan.
ADVERTISEMENT
“CC 37 itu tidak ada di Medan, tidak pernah ada CC 37. 37 itu, kan, Rusia. CC itu konsulat, tidak pernah ada konsulat Rusia di mana pun. Adanya kedutaan tapi kalau kedutaan, kan, pelatnya selalu CD," ujar Rafles.