Klarifikasi Menag soal Pemulangan 600 WNI Eks ISIS

4 Februari 2020 20:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Fachrul Razi saat tiba di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan investasi, Jakarta, Senin (6/1).
 Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Fachrul Razi saat tiba di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan investasi, Jakarta, Senin (6/1). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Isu pemulangan 600 WNI eks ISIS dari Suriah menjadi perbincangan publik. Pro kontra menyertai rencana ini.
ADVERTISEMENT
Publik khawatir terkait pemahaman ideologi WNI eks ISIS ini yang tak berubah.
Soal wacana pemulangan WNI eks ISIS ini didengungkan Menag Fachrul Razi dalam sebuah acara akhir pekan lalu.
"Badan Penanggulangan Terorisme dalam waktu dekat akan dipulangkan 600 orang yang sekarang tersesat di ISIS di Timur Tengah. Mereka dulu tergabung di ISIS untuk mendirikan negara yang mereka namakan khilafah," kata Fachrul di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (1/2).
Menag Fachrul Razi memberikan sambutan saat menerima penghargaan predikat kepatuhan standar pelayanan publik Tahun 2019 dari Ombudsman RI di Hotel JS Luwansa. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Terkait ucapan ini, Menag lewat staf khususnya, Ubaidillah Amin, pada Selasa (4/2) memberikan klarifikasi. Berikut keterangan Ubaidillah.
Perlu saya utarakan terkait berita yang selama ini beredar terkait Menteri Agama akan memulangkan 600 eks ISIS ke Indonesia, ini menurut saya adalah info yang salah dan saya rasa tidak semudah itu tanpa adanya kajian dan koordinasi yang matang.
ADVERTISEMENT
Begini ceritanya, tepatnya tanggal 31 -1 Februari kemarin relawan Bravo Lima se-Indonesia, berkumpul di Jakarta, mendeklarasikan dirinya sebagai ormas Pejuang Bravo Lima, ketika itu ormas pejuang Bravo Lima mengundang beberapa narasumber salah satu di antaranya dari Deputi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis.
Di situ Mayjen Hendri P Lubis memaparkan materi disertai video terkait kekejaman ISIS yang mendoktrin anak-anak kecil dari berbagai negara untuk menjadi teroris, beliau bahkan menjelaskan bahwa BNPT sedang menyembuhkan lebih tepatnya salah satu anak yang terpapar ISIS itu untuk kembali ke jalan yang benar.
Mayjen Hendri mengatakan untuk mengembalikan 1 orang anak ini (saya lupa namanya) Butuh waktu selama 2 tahun lebih, bagaimana kalau sampai 600 anak, beliau mengatakan demikian, beliau juga mengatakan memang ada wacana keinginan supaya 600 anak itu bisa dipulihkan dan kembali menjadi benar. Akan tetapi, itu masih butuh pengkajian dan analisa yang panjang.
ADVERTISEMENT
Nah kemudian Jenderal Fahrul Razi sebagai Ketua Umum Ormas Pejuang Bravo Lima memberikan sambutannya dan menyampaikan kembali apa yang disampaikan oleh Mayjen Hendri Deputi BNPT, bahwa apabila dari anak kita terpapar paham-paham radikalisme terorisme, sangat sulit untuk dikembalikan seperti semula.
Oleh karena itu Fachrul Razi menambahkan supaya Pejuang Bravo Lima di seluruh Indonesia menjadi garda terdepan dalam menangkal dan mencegah paham radikalisme dan intoleransi.
Ubaidillah Amin
Stafsus Menag RI