Klarifikasi Saleh Daulay soal Ramai ICU untuk Anggota DPR

14 Juli 2021 22:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
Saleh Partaonan Daulay, Anggota Komisi IX DPR RI. Foto: ANTARA/Dewanto Samodro
zoom-in-whitePerbesar
Saleh Partaonan Daulay, Anggota Komisi IX DPR RI. Foto: ANTARA/Dewanto Samodro
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay memberi klarifikasi atas pernyataanya yang menyebut tak ingin lagi mendengar ada anggota DPR yang tidak mendapatkan ruang ICU di rumah sakit. Saleh menyampaikan hal tersebut saat rapat dengar pendapat bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat tersebut ia mencontohkan kasus anggota DPR sekaligus kader PAN asal Papua, John Siffy Mirin, yang meninggal karena terlambat mendapat penanganan ICU. Belakangan pernyataannya ini jadi polemik. PSI bahkan menilai pernyataan itu layanya seorang yang tidak punya nurani.
Saleh kemudian mengklarifikasi dan menjelaskan pernyataannya itu. Di forum itu, selain berbicara tentang John Siffy Mirin, ia juga bercerita tentang keluarganya yang meninggal akibat tidak mendapat ruang ICU di rumah sakit usai terpapar virus corona.
"Dalam rapat dengan Menkes dan BPOM kemarin, saya menjelaskan tentang pentingnya menyiapkan fasilitas kesehatan untuk orang-orang yang terpapar COVID. Saya menjelaskan bahwa ada dua orang sepupu isteri saya meninggal dunia minggu lalu akibat COVID. Satu tinggal di Bekasi dan satu lagi di Bengkulu. Sepupu isteri saya itu meninggal karena tidak mendapatkan perawatan di rumah sakit dan ICU," kata Saleh, Rabu (14/7).
ADVERTISEMENT
"Saya menyebut bahwa saya sempat menghubungi RSPI Sulianti Saroso. Karena masih dalan antrean, akhirnya terlambat dan tidak tertolong," tambahnya.
Seorang dokter mengoperasikan alat bantu pernafasan di ruang ICU Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Menurut Saleh, kondisi yang dialami John Siffin Mirin juga membuat salah satu rekannya juga terpukul sehingga secara emosional mengusulkan perawatan khusus bagi anggota DPR.
"Tapi saya menyebut di dalam rapat tersebut bahwa apa yang disampaikan bu Rosaline sangat emosional dan dalam situasi duka. Itu disampaikan bukan dari hatinya," kata dia.
Saleh meluruskan, jika dalam pernyataan itu, ia tak bermaksud melebihkan atau mengistimewakan anggota DPR. Menurut dia, apa yang disampaikan, semata-mata agar pemerintah menyiapkan fasilitas kesehatan yang mumpuni untuk merawat seluruh pasien corona. Tanpa terkecuali dan tanpa membedakan kelas sosialnya.
"Saya mengikuti rapat tersebut sampai selesai. Saya ikut memastikan agar usulan soal penyediaan fasilitas kesehatan, alat-alat kesehatan, terutama ICU dan obat-obatan, dll masuk dalam kesimpulan. Itu ada di dalam kesimpulan nomor 4 huruf (a)," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Saleh menegaskan, tak ada niat atau tujuan lain dari pembicaraan pada rapat saat itu. Apalagi untuk membeda-bedakan masyarakat.
"Saya justru selama ini memperjuangkan agar pelayanan kesehatan dapat dengan mudah diakses masyarakat. Semua orang sama haknya dalam bidang pelayanan kesehatan. Itu adalah amanat konstitusi yang harus dijaga," ujarnya.
"Namun demikian, jika ada masyarakat yang menilai bahwa pernyataan saya itu kurang tepat, ya saya dengan terbuka dan lapang dada meminta maaf. Mari sama-sama kita memerangi virus covid ini dengan semangat kebersamaan," tandasnya.