Klaster Kantor Telekomunikasi Swasta di Sleman Meluas Jadi 85 Kasus

15 Oktober 2020 20:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga mengantre untuk melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga mengantre untuk melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
ADVERTISEMENT
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengonfirmasi penambahan 45 kasus corona hari ini. Dari jumlah tersebut, ada 23 kasus baru yang berasal dari klaster kantor telekomunikasi di Kabupaten Sleman.
ADVERTISEMENT
Dengan penambahan ini, total ada 85 kasus virus corona dalam klaster tersebut.
"(23) tracing karyawan perusahaan telekomunikasi," kata Juru Bicara Pemda DI Yogyakarta untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih, Kamis (15/10).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo menjelaskan, penambahan 23 kasus dari klaster kantor telekomunikasi swasta ini, 12 di antaranya berdomisili di Sleman. Sementara sisanya berasal dari daerah lain.
"Yang domisili di Sleman ada 12. Yang tracing tetap Dinkes Sleman, tapi hasilnya dikirim ke Dinkes DIY. Hanya yang domisili Sleman (12) data dikembalikan ke Sleman," papar Joko.
Kasus kantor yang berada di Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman ini muncul 8 Oktober lalu dan menjadi klaster. Dia menjelaskan 85 kasus positif itu karyawan semua.
ADVERTISEMENT
"Sementara baru sampai karyawan, yang keluarga belum keluar hasilnya," ujarnya.
Joko menjelaskan bahwa total sudah ada 692 orang masuk kategori tracing.
"Yang positif 85, yang domisili Sleman 40," ujarnya.
Hingga Kamis (15/10), laporan harian COVID-19 di DI Yogyakarta menunjukkan jumlah suspek mencapai 13.313. Sementara untuk kasus konfirmasi mencapai 3.216 dengan 2.471 di antaranya sembuh dan 85 lainnya meninggal dunia.
Tingkat case recovery rate di DI Yogyakarta mencapai 76,83 persen dan case fatality rate 2,64 persen.