KMP Tunu Kandas saat Ingin Berlabuh di Gilimanuk

10 Oktober 2021 22:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Angkatan Laut (KAL) Rajegwesi melakukan pencarian melakukan pencarian KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali terlihat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (30/6/2021). Foto: Budi Candra Setya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Angkatan Laut (KAL) Rajegwesi melakukan pencarian melakukan pencarian KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali terlihat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (30/6/2021). Foto: Budi Candra Setya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beredar informasi KMP Tunu kandas di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (10/10).
ADVERTISEMENT
Kapolres Jembrana, AKBP I Ketut Gede Wibawa, membenarkan informasi itu. Menurutnya kapal itu kandas karena air surut.
"Benar ada kapal kandas karena air surut, berdasarkan penjelasan ASPD Gilimanuk ya, airnya surut terus kapalnya terlalu banyak ambil haluan dan kandas lah," kata Wibawa saat dikonfirmasi.
Wibawa mengatakan tim evakuasi sudah dikerahkan ke lokasi. Namun untuk informasi lengkap ia menyebut bisa ditanyakan oleh ASPD Gilimanuk.
"Saat ini masih menunggu air pasang untuk mengevakuasi, kalau jelasnya ke ASPD Gilimanuk ya, saya belum dapat," ucap dia.
Kapal feri di Pelabuhan Gilimanuk. Foto: AFP/Sonny Tumbelaka
Sementara Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada, memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Ia masih terus memantau proses evakuasi.
"Lagi diatasi tim sudah bergerak ke sana. Gak papa. Saya baru memastikan. Yang jelas tidak ada korban," kata Darmada.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setya Budi, menjelaskan penyebab kandasnya KMP Tunu dikarenakan air laut tiba-tiba surut saat kapal hendak berlabuh di dermaga.
KMP Tunu Pratama Jaya 3888 kandas di Gilimanuk, Jembrana, Bali, Minggu (10/10). Foto: Dok. Istimewa
Akibatnya, air laut menjadi dangkal, sehingga kapal tidak bisa bergerak karena tersangkut pasir.
"Karena air laut surut sehingga dangkal, akhirnya kapal tertahan pasir di bawahnya dan tidak bisa bergerak," kata Wahyu.
Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
"Total ada 31 orang di dalam kapal. 12 ABK dan 19 penumpang. Sudah dievakuasi semuanya. Alhamdulillah semuanya selamat," imbuhnya.
Lebih lanjut, pihak ASDP tengah mengupayakan agar KMP Tunu agar bisa bergerak dan berlayar lagi. "Masih dalam proses olah gerak," tutup Wahyu.