KNKT Duga Kerusakan Sensor AOA Pengaruhi Jatuhnya Lion Air

7 November 2018 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT 610. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT 610. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Adanya temuan kerusakan sensor Angle of Attack (AOA) di Lion Air PK-LQP JT-610 membuat Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencoba menyelidiki hubungan antara kerusakan sensor tersebut dengan jatuhnya pesawat yang mengangkut 189 penumpang tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski KNKT belum dapat menyimpulkan, tetapi KNKT mencurigai kerusakan sensor tersebut ada pengaruhnya.Kasubkom Investigasi Keselamatan Penerbangan KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo menjelaskan bahwa kerusakan AOA terdeteksi ketika penerbangan pesawat PK-LQP dari Denpasar ke Jakarta, setelah sensor diganti di Denpasar.
“Ketika AOAnya diganti, masalahnya tidak sembuh tapi mungkin masalah bertambah. KNKT ingin mendalami kondisi AOA ini. Karena kita juga mencurigai,” ujar Nurcahyo di Kantor KNKT, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (7/11).
Sebelumnya, KNKT menemukan pesawat tersebut sudah mengalami kerusakan di Air Speed Indicator saat perjalanan dari Manado-Denpasar. Dari temuan tersebut, maka sensor AOA tersebut diganti di Denpasar.
Nurcahyo menjelaskan, setelah diganti sensor tersebut malah terjadi malfungsi karena sensor sebelah kiri menunjukan 20 derajat lebih tinggi dibandingkan sensor sebelah kanan. Hal tersebut dilaporkan oleh pilot penerbang dari Denpasar-Jakarta.
Konferensi Pers KNKT terkait kecelakaan Pesawat Lion Air. (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers KNKT terkait kecelakaan Pesawat Lion Air. (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
Namun, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa sensor AOA yang menyebabkan atau setidaknya memperburuk kondisi pesawat Lion Air hingga menyebabkan jatuh di perairan Ujung Karawang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
“Kita belum bisa berkesimpulan seperti itu (AOA jadi penyebab jatuh). Jadi saat ini masih mencari data-data pendukung yang lain. Maka itu kita perlu ke pabrik, Jadi kita ingin memastikan pengaruhnya seperti apa,” ujar Soerjanto.
“Memang setelah diganti AOA di Denpasar, kita melihat tadinya tidak ada perbedaan kiri dan kanan, setelah di ganti kok jadi ada. Itu juga pertanyaan kita,” tandasnya.
Sensor AOA yang diganti di Denpasar akan dikirim oleh KNKT ke pabriknya di Chicago, AS, untuk diteliti lebih lanjut.