KNKT Evaluasi 385 Penerbangan Lion Air JT 610 Sebelum Jatuh

28 November 2018 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers KNKT soal hasil investigasi jatuhnya Lion Air JT-610. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers KNKT soal hasil investigasi jatuhnya Lion Air JT-610. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan mengevaluasi 385 penerbangan pesawat Lion Air PK-LPQ. Jumlah penerbangan tersebut tercatat sejak pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 itu diserahkan dari The Boeing Company kepada Lion Air.
ADVERTISEMENT
Evaluasi dilakukan usai pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Ujung Karawang, Jawa Barat, 28 Oktober lalu.
"Ini akan dievaluasi apakah ini mengalami gangguan seperti penerbangan-penerbangan lain yang tercatat di black box," kata Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo dalam konferensi pers di Gedung KNKT, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).
KNKT berserta Perwakilan Boeing dan AAIB Singapore Ministry of Transport turunkan Ping Locator ke lokasi titik jatuhnya Lion Air JT-610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KNKT berserta Perwakilan Boeing dan AAIB Singapore Ministry of Transport turunkan Ping Locator ke lokasi titik jatuhnya Lion Air JT-610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Selain evaluasi, KNKT juga akan menginvestigasi ke Florida, Amerika Serikat, untuk mengecek perbaikan sensor Angle of Attack (AoA). Sebelum mengalami masalah, sensor tersebut pernah diperbaiki di sana.
"AoA yang terpasang di pesawat, adalah AoA yang sebelumnya pernah diperbaiki di fasilitas Florida. Jadi KNKT juga akan lakukan pemeriksaan di Florida ini bagaimana rusaknya, apa yang diperbaiki dan lainnya," ujar Nurcahyo.
ADVERTISEMENT
KNKT juga akan menginvestigasi langsung ke Markas Boeing di Amerika Serikat. Nantinya, KNKT akan merekonstruksi kecelakaan ini di fasilitas milik Boeing. Rekonstruksi dilakukan berdassarkan gambaran kecelakaan dari data yang terekam pada flight data recorder (FDR).
"Rencananya KNKT akan selesaikan investigasi ini 12 bulan, mengingat kecelakaan ini jadi perhatian dan banyak pihak ingin belajar dari kecelakaan ini. Kita berusaha menyelesaikan investigasi dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.