KNKT Investigasi Kelebihan Muatan Yunicee, Banyak Penumpang Tak Ada di Manifes

30 Juni 2021 16:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mengamati peta lokasi tenggelamnya KMP Yunicee di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Rabu (30/6/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mengamati peta lokasi tenggelamnya KMP Yunicee di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Rabu (30/6/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendalami dugaan kelebihan muatan KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali, Selasa (29/6) pukul 19.06 WITA.
ADVERTISEMENT
Penyelidikan dilakukan menyusul adanya sejumlah laporan tentang korban selamat yang tidak masuk manifes.
Bambang Irawan, Investigator KNKT mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pengumpulan data untuk mencari penyebab utama tenggelamnya KMP Yunicee.
"KNKT intinya mengumpulkan seluruh data, dari putusan pelayaran, awak dan kondisi kapal, termasuk cuaca pada saat itu. Prosedur penguatan dan lainnya, itu kita dalami," kata Bambang saat ditemui wartawan di Pelabuhan ASDP Ketapang, Rabu (30/6).
Termasuk juga dugaan adanya penumpang gelap di KMP Yunicee yang mengakibatkan kapal tersebut kelebihan muatan. 
"Itu juga yang patut kita dalami (penumpang yang tidak masuk manifes). Akan kita cari tahu kenapa bisa terjadi seperti itu," tegasnya.
"Kita akan menggali informasi dari awak kapal, nakhoda terutama. Perwira jaga, juru mudi jaga, dan juga Mualim satu. Mualim satu itu yang mengetahui tentang muatan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, KNKT juga akan berkoordinasi dengan Jasa Raharja untuk mengetahui berapa jumlah korban yang terdaftar secara resmi sebagai penumpang kapal.
Bambang Irawan, Investigator KNKT di Ketapang Banyuwangi. Foto: Dok. Istimewa
"Kita juga akan cocokkan manifes dengan laporan dari masyarakat. Nanti kita juga koordinasi dengan jasa raharja yang melakukan pendataan penumpang yang tercatat," tegasnya.
Untuk saat ini, kata Bambang, KNKT belum bisa menyimpulkan apa penyebab utama kecelakaan laut tersebut.
"Itu kita cari dulu. Kita pelajari, analisa, dari situ baru bisa diambil kesimpulan," tutupnya.
Seperti diketahui, dari 39 korban selamat yang berhasil didata Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo, 5 korban di antaranya tak masuk manifes KMP Yunicee.
"Ada beberapa tak masuk manifes, ada 5 lebih korban selamat ini tak masuk manifes," kata Kepala Wilayah Kerja Tanjung Wangi KKP Kelas II Probolinggo, dr Nungki Najfaris Alami.
ADVERTISEMENT
Manifes Berbeda
Data jumlah korban yang ditemukan ini berbeda dengan manifes yang disampaikan oleh Basarnas Bali. Basarnas Bali mencatat, manifes penumpang KMP Yunicee ada 53 orang yang terdiri ada 41 penumpang dan 12 ABK.
Sedangkan Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Adi Wibawa mencatat ada 56 yang terdiri dari 41 penumpang dan 15 ABK dalam kapal tersebut.
Lalu seorang anggota Basarnas Bali yang enggan disebut namanya menyatakan, data person on boat (POB) yang diteken nakhoda berjumlah 41 orang dengan KTP. Masing-masing KTP diduga membawa keluarga 1 atau lebih dari satu keluarga.
Berdasarkan perhitungan sementara anggota Basarnas Bali yang lain, ada sekitar 107 penumpang yang berada di dalam kapal. Basarnas Bali masih terus memeriksa kepastian jumlah penumpang KMP Yunicee
ADVERTISEMENT