news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

KNKT Tetap Lanjutkan Pencarian Black Box CVR Lion Air

10 November 2018 15:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers penutupan secara resmi pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers penutupan secara resmi pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Basarnas telah resmi menutup operasi pencarian korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Kendati demikian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan masih akan terus mencari bagian black box pesawat yang belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
Bagian black box yang belum ditemukan yaitu Cocpit Voice Recorder (CVR). CVR merupakan alat yang menyimpan rekaman pembicaraan pilot. Sedangkan bagian black box yang sudah ditemukan yaitu Flight Data Recorder (FDR). FDR merupakan alat yang merekam data-data penerbangan pesawat.
"Tim kami akan tetap mencari black box semampu kami. Kami belum tahu sampai kapan pencarian ini bisa kami lakukan, tentunya juga kami harus juga nantinya berpikir masalah biaya. Karena biaya pencarian black box ini cukup masif," ungkap Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono saat konpers di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/11).
Menurutnya, pencarian CVR akan menggunakan teknologi tambahan yang berasal dari Eropa. Soerjanto juga menyebut akan ada tambahan kapal dari Surabaya yang sekarang dalam perjalanan menuju Jakarta.
ADVERTISEMENT
Ia berharap dengan tambahan teknologi dan bantuan baru lainnya, CVR dapat segera ditemukan. Sebab, sinyal CVR yang sempat ada kini sudah hilang kembali.
"Sampai hari ini kita masih belum bisa menemukan posisi di mana CVR atau black box yang satu lagi," kata Soerjanto.
Soerjanto menegaskan penemuan CVR dan FDR sangat penting untuk dapat mengungkap penyebab jatuhnya pesawat berlambang Singa Merah tersebut.
"Sekarang dengan FDR saja kita sudah sekitar 70 sampai 80 persen, hal ini (penyebab) bisa kita ketahui. Namun kita perlu untuk sempurnanya 100 persen penyebab dari kecelakaan ini," ujarnya.
"Kita memerlukan CVR karena di sini kita ingin apa yang terjadi percakapan di dalam Cocpit pesawat sehingga kita bisa lengkap mengevaluasi penyebab dari kecelakaan tersebut," lanjutnya.
Hujan Mulai Turun di Lokasi Pencarian Lion Air JT-610. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hujan Mulai Turun di Lokasi Pencarian Lion Air JT-610. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Sementara Kabasarnas Marsekal Madya M Syaugi menyatakan akan tetap membantu KNTK dengan menerjukan personel dan pesawat.
ADVERTISEMENT
"Tentunya bersinergi dan kami dukung dengan 10 penyelam handal untuk bisa menyelesaikan tugas dari KNKT," ujar Syaugi.
Selain itu, dia menyatakan pencarian korban pesawat Lion Air JT 610 secara terpusat telah resmi dihentikan. Menurutnya, hal itu berdasarkan pertimbangan selama 13 hari pencarian tidak ditemukan lagi korban.
Namun, Syaugi menegaskan patroli akan tetap dilaksanakan oleh Kantor SAR Jakarta dan Bandung.
"Kantor SAR Jakarta dan Bandung tetap melaksanakan tugas operasi SAR kalau-kalau ada info korban masih ada, tidak terdeteksi oleh tim pusat ini. Mereka siaga 24 jam," tegas Syaugi.
Ia mewakili tim gabungan dalam operasi ini memohon maaf kepada semua pihak apabila dalam operasi ini dianggap kurang baik. Syaugi menegaskan tim gabungan telah bekerja maksimal dengan prinsip pemerintah hadir, serius dan bekerja dengan hati.
ADVERTISEMENT
"Kami mohon maaf terutama kepada keluarga korban, apabila dalam pelaksanaan evakuasi korban ini, belum menyenangkan semua pihak. Kami juga ucapkan terimakasih kepada semua pihak," ucapnya.
Selama pencarian tim gabungan telah mengevakuasi 196 kantong jenazah yang telah dikirim ke Rumah Sakit Polri Jakarta Timur, untuk diidentifikasi oleh tim DVI Mabes Polri. Sejauh ini 77 jenazah telah teridentifikasi dari 189 orang yang menjadi korban. Masih ada 112 korban yang masih proses diidentifikasi.