news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Koalisi Indonesia Bersatu Muncul Lebih Awal, Pilpres 2024 Diprediksi 3 Poros

19 Mei 2022 12:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menggunakan hak politiknya ketika mengikuti Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2019 di TPS 02, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (27/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Warga menggunakan hak politiknya ketika mengikuti Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2019 di TPS 02, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (27/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Pilpres 2024 masih sekitar dua tahun lagi tapi hiruk pikuk koalisi sudah terbentuk. Golkar, PPP, dan PAN bahkan sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Vixpol Centre, Pangi Syarwi Chaniago, memprediksi Pilpres 2024 akan diisi oleh tiga paslon. Ia memiliki dua simulasi capres yang diusung beserta poros partai yang mendukung.
“Saya berharap tetap tiga poros. Itu kepentingan kita itu tidak dua poros. Nah, poros pertama bisa saja poros koalisi Prabowo-Puan (PDIP-Gerindra) atau Anies-Puan, PDIP dengan NasDem. Poros kedua, Ganjar-Erick atau Ganjar-Airlangga. Partainya, Golkar, PPP dan PKB. Poros ketiga bisa saja Anies-AHY. Partainya itu NasDem, PKS, Demokrat. Itu simulasi pertama,” ujar Pangi saat dimintai tanggapan, Kamis (19/5).
Pertemuan Airlangga, Zulkifli Hasan, Suharso Monoarfa. Foto: Dok. Istimewa
“Simulasi kedua peta koalisi poros satu: Ganjar-Erick atau Ganjar-Khofifah. Nah, itu PDIP-PKB. Poros kedua, Prabowo-Ridwan Kamil atau Prabowo-Sandiaga atau Prabowo-Airlangga, Gerindra dan Golkar. Poros ketiga Anies-AHY. Jadi itu porosnya,” terang Pangi.
ADVERTISEMENT
Bagaimana peta koalisi saat ini dan ke depan?
Pangi memprediksi PDIP bakal sulit berkoalisi dengan PKS. PDIP juga kemungkinan besar tidak akan berkoalisi dengan NasDem.
“Enggak mungkin dengan PKS karena ideologis, PDIP dengan NasDem kayaknya buntu juga. PDIP dengan Demokrat juga kelihatan sulit,” papar Pangi.
Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu ditandai dengan pertemuan Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa. Beberapa hari setelah pertemuan itu, Airlangga dan Zulhas, secara terpisah, bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.