Kolaborasi PBB dengan Universitas di Indonesia untuk Dukung Transformasi Digital

26 Maret 2024 16:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran Kemitraan Multi-Pemangku Kepentingan Transformasi Digital Indonesia di Auditorium BINUS University. Foto: BINUS
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Kemitraan Multi-Pemangku Kepentingan Transformasi Digital Indonesia di Auditorium BINUS University. Foto: BINUS
ADVERTISEMENT
Perwakilan Rektor dari berbagai universitas di Indonesia, kepala badan-badan PBB, duta besar, hingga perwakilan organisasi menghadiri acara peluncuran “Kemitraan Multi-Pemangku Kepentingan Transformasi Digital Indonesia,” sebuah inisiatif baru untuk meningkatkan infrastruktur dan kapabilitas digital Indonesia untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Auditorium BINUS University.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Peraturan Presiden no. 82/2023 Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional, Pemerintah Indonesia dengan Kementerian PANRB sebagai koordinatornya telah berkomitmen untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas dan menguatkan keamanan siber dan informasi.
“Kami sepenuhnya memahami bahwa kolaborasi sangat penting.. Kami sangat terbuka apabila ada dukungan dari lembaga-lembaga UN ataupun pihak lain dalam berbagai inisiatif yang ada saat ini. Dengan adanya transisi pemerintahan yang akan datang momentum yang telah ada saat ini perlu untuk dijaga dan dilanjutkan,“ kata Sekretaris Kementrian PANRB, Rini Widyantini, dalam sambutannya.
Rini juga menjelaskan beberapa prioritas pemerintah terkait transformasi digital yang memerlukan dukungan bersama termasuk di dalamnya penguatan tim Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), evaluasi kelembagaan, evaluasi kebijakan, dan peningkatan kemampuan digital aparatur negara.
ADVERTISEMENT
Inisiatif ini digagas oleh sepuluh badan PBB, Jaringan Universitas Nasional Indonesia (NUNI), dan Asosiasi Pemimpin Digital Indonesia (APDI) yang ingin mendukung transformasi digital di Indonesia, mengurangi kesenjangan digital, dan mempromosikan pendidikan digital inklusif yang membantu mendorong ekspansi ekonomi.
“Mengatasi kesenjangan digital merupakan hal yang penting dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mengatasi tantangan global seperti kemiskinan dan perubahan iklim,” ujar Kepala Perwakilan, Valerie Julliand.
“Kolaborasi kami bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat digital dapat diakses dan bermanfaat bagi semua orang," sambungnya.
Kemitraan ini menggarisbawahi pentingnya akses dan literasi digital sebagai elemen pengembangan dasar, yang berupaya mengatasi kesenjangan akses dan penggunaan teknologi digital.
“BINUS University bangga menjadi salah satu dari dua puluh satu perguruan tinggi di Indonesia (NUNI) yang akan berkolaborasi erat dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Asosiasi Pemimpin Digital Indonesia (APDI) yang bertujuan meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia, untuk mempercepat transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan,” tutur Rektor BINUS Universit, Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA.
Peluncuran Kemitraan Multi-Pemangku Kepentingan Transformasi Digital Indonesia di Auditorium BINUS University. Foto: BINUS

Mengatasi Kesenjangan Digital untuk Semua

Inisiatif ini mengadopsi pendekatan holistik, yang melibatkan berbagai sektor masyarakat dan berkonsentrasi pada bidang-bidang penting seperti keterampilan digital, keamanan, etika, budaya, dan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Upaya kolaboratif ini mencakup entitas pemerintah, badan-badan PBB, lembaga pendidikan, sektor swasta, dan organisasi masyarakat, yang semuanya bekerja sama untuk menumbuhkan masyarakat yang mampu berkembang di era digital.
“Kemitraan ini menyoroti pentingnya tindakan kolektif dalam menciptakan masyarakat yang memanfaatkan teknologi digital untuk pemberdayaan dan kemajuan, hal ini sejalan dengan salah satu dari empat pilar, yaitu penelitian dan inovasi untuk berkontribusi pada pembangunan masyarakat,” kata Ketua Umum NUNI, Prof. Dr. Ir. Y. Budi Widianarko, M.Sc.
Kemitraan multipihak ini juga mengakui peran penting inklusi gender dan disabilitas dalam mencapai lanskap digital yang benar-benar adil. Dengan memprioritaskan aspek-aspek tersebut, "Kemitraan Multi-Pemangku Kepentingan Transformasi Digital Indonesia" semakin memperkuat posisi Indonesia dalam mengadvokasi aspek-aspek krusial ini pada KTT PBB Masa Depan 2024 mendatang, dan berkontribusi pada pengembangan compact digital global yang mengedepankan akses dan partisipasi yang adil bagi semua.
ADVERTISEMENT

Memberdayakan Generasi Muda dengan Keterampilan Digital

Salah satu tujuan dari inisiatif ini adalah untuk membekali kaum muda Indonesia dengan keterampilan digital yang diperlukan untuk masa depan, yang bertujuan untuk mendorong ekonomi digital yang dinamis yang dicirikan oleh inovasi dan pengetahuan.
“Tujuan kami adalah untuk memastikan akses yang adil terhadap peluang digital, yang memungkinkan semua orang Indonesia untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari ekonomi digital," ujar Ketua APDI, Prof. Ignasius D.A. Sutapa.
Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Indonesia dan Kerangka Kerja Sama Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa, inisiatif ini menggarisbawahi pentingnya inovasi dan kemitraan dalam mencapai SDGs.
Hal ini juga selaras dengan tujuan Peta Jalan Sekretaris Jenderal PBB untuk Kerja Sama Digital, yang berfokus pada inklusi dan konektivitas digital sebagai keharusan global.
ADVERTISEMENT
"Melalui kerja sama ini, kami menggunakan teknologi digital untuk mengatasi isu-isu pembangunan, memastikan manfaat digital menjangkau seluruh wilayah Indonesia," tambah Valerie.
Inisiatif ini mendukung beberapa tujuan SDGs, termasuk Pendidikan Berkualitas, Kesetaraan Gender, Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Industri, Inovasi dan Infrastruktur, Pengurangan Ketidaksetaraan, dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Sepuluh badan PBB yang mendukung inisiatif ini antara lain FAO, IOM, ITC, ITU, UNDP, UNESCO, UNHABITAT, UNICEF, UNIDO, dan WHO.
(LAN)