news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Komentar Bijak Firli Bahuri saat Dibandingkan dengan KPK Era Agus Rahardjo

30 Desember 2020 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPK Firli Bahuri pada konferensi pers kinerja KPK Tahun 2020, Rabu (30/12). Foto: Humas KPK
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPK Firli Bahuri pada konferensi pers kinerja KPK Tahun 2020, Rabu (30/12). Foto: Humas KPK
ADVERTISEMENT
Ketua KPK Firli Bahuri buka suara terkait munculnya penilaian yang membandingkan kinerja lembaga antirasuah yang ia pimpin dengan periode sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Firli, tak elok dan tak bisa membandingkan kinerja KPK di tahun pertamanya dengan kepemimpinan KPK di tahun 2019.
"Saya ingin respons juga secara umum. Kalau saya ingat kembali apa yang tadi sampaikan, kami tidak sungguh-sungguh tidak ingin membanding-bandingkan apa yang terjadi di 2020 dan apa yang terjadi di 2019 karena sesungguhnya tidak apple to apple untuk dibandingkan," kata Firli Bahuri dalam konpers Kinerja Tahun 2020 di Gedung KPK, Rabu (30/12).
Pembahasan perbandingan ini muncul usai Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan bahwa tahun pertama era Firli Bahuri lebih baik dibanding Agus Rahardjo.
Sementara, pendapat berbeda disampaikan oleh ICW yang menilai pernyataan Mahfud tak tepat. ICW membeberkan sejumlah data penindakan yang merosot di era Firli Bahuri dibandingkan 2019.
Ketua KPK Firli Bahuri menggelar konferensi pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) tindak pidana korupsi pada program bantuan sosial di Kementerian Sosial untuk penanganan COVID-19 di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (6/12). Foto: Humas KPK
Firli mengatakan salah satu yang menjadikan mengapa tak bisa membandingkan kinerja KPK di 2020 dengan 2019 adalah karena adanya kondisi yang berbeda. Sebab, di tahun 2020 ini, KPK bekerja di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Karena pandemi COVID-19 melanda dunia, 216 negara dan Indonesia salah satunya tentu tak bisa dan tidak elok kami bandingkan dengan 2019, makanya kami tidak membuat perbandingan," ucapnya.
Firli mengatakan, apabila membandingkan kinerja mungkin bisa saja dilakukan antara tahun pertama ia memimpin dengan tahun pertama kepemimpinan KPK periode sebelumnya.
Alias membandingkan kinerja tahun 2020 dengan 2016. Namun, kata dia, hal itu tetap tak elok dilakukan.
"Dibandingkan dengan tahun pertama kepemimpinan Pak Alex dan lain-lain mungkin bisa dibandingkan, tapi tak elok dibandingkan. Ibaratkan kalau kita sudah ijab qabul dengan istri atau suami, jangan pernah membandingkan istri kita jangan pernah membandingkan suami kita dan jangan pula mencari kesempurnaan," ucap Firli.
ADVERTISEMENT
"Seorang suami ingin mencari istri yang sempurna, tidak akan bertemu. Seorang istri mencari suami yang sempurna juga tidak akan pernah ketemu. Bagaimana kita menemukan kesempurnaan? Terima dan tempatkan hati kita menerima kekurangan lain di situlah kita menemukan kesempurnaan," sambungnya.
Pimpinan KPK Nurul Ghufron menyampaikan keterangan pers tentang penahanan mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009-2014 dan 2014-2019 di gedung KPK, Jakarta, Rabu (22/7). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. Ia menilai tak bisa melakukan penilaian kerja hanya dari sisi penindakan saja. Ia mengkritik ICW yang disebut hanya menilai kinerja KPK dari sisi penindakan.
"Jadi kita perlu meng-clear-kan dulu apa makna kinerja ya jadi kalau jumlah penyelidikan penyidikan penuntutan sebagaimana dilansir ICW itu bukan kinerja, tapi kerja, kalau itu dianggap kinerja datanya enggak bener juga itu," ucapnya.
Ghufron bahkan menganalogikan kinerja penindakan KPK sama saja dengan upaya seseorang untuk memiliki paras yang cantik. Menurutnya, hal itu hanyalah program kerja, bukan kinerja akhir.
ADVERTISEMENT
"Sebagaimana kita ketahui, mbak yang tadi itu inginnya apa? Ingin cantik, apakah kemudian cantik itu diukur dari seberapa banyak ke salon? Seberapa banyak kemudian minum obat-obatan supaya langsing? Atau seberapa banyak bicara pengukuran rambut, pinggang, dan lain lain, apakah itu kinerja? Tidak," kata dia.
"Jadi ke salon, olahraga, jaga makanan itu adalah program kerja supaya cantik, ukuran cantiknya apa? Diterima oleh suami di rumah dilirik oleh tetangga di sebelah," sambungnya.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengikuti upacara pelantikan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK di Istana Negara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Sementara, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango membeberkan data perbandingan lembaga antirasuah di 2020 dengan 2016. Berikut paparan Nawawi:
Penyelidikan
Penyidikan
Penuntutan
ADVERTISEMENT
Kasus inkrah
Eksekusi
"Dan ini barangkali kita sepakati bersama, bahwa di 2016 tidak ada pandemi COVID-19 seperti saat ini," pungkas Nawawi.