Komisi A DKI Tolak Penambahan 200 Titik Jak WiFi Rp 275 Miliar

15 November 2022 15:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilsutrasi menggunakan wifi di tempat publik. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilsutrasi menggunakan wifi di tempat publik. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi A Bidang Pemerintahan dari fraksi Gerindra, Syarifudin, menolak usulan Diskominfotik DKI untuk menambah titik Jak WiFi.
ADVERTISEMENT
Syarifudin menilai, penambahan titik Jak WiFi tersebut bukanlah sebuah prioritas. Sehingga ia meminta anggaran Rp 275 miliar yang diajukan Diskominfotik dalam RAPBD 2023 ini dialihkan ke program lain.
“Jadi, penambahan (titik) dari tahun 2023 saya rekomendasi dihapus aja (anggarannya) pimpinan. Mending dialihkan ke BLT (Bantuan Langsung Tunai) BBM ke masyarakat yang kurang,” kata Syarifudin saat rapat Komisi A di Hotel Grand Cempaka, Bogor, Selasa (15/11).
Anggaran Rp 275 miliar ini diajukan Diskominfotik bukan hanya untuk menambah 200 titik baru WiFi gratis. Namun juga untuk meningkatkan kapasitas jaringan internet di kantor kelurahan hingga kantor dinas dari yang semula 30 Mbps menjadi 50 Mpbs.
Ilustrasi Wi-Fi Gratis. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Anggaran pengadaan titik baru ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Di tahun 2022, pagu anggaran untuk 3.500 titik baru Jak WiFi adalah sebesar Rp 174 miliar.
ADVERTISEMENT
Hingga 2022, sudah ada 9.250 titik WiFi di ruang-ruang publik secara gratis dan bisa diakses secara bebas oleh seluruh warga. Namun Syarifudin mengaku tidak pernah menemukan keberadaan ribuan WiFi gratis itu.
“Dari sejak awal program ini diluncurkan sampai sekarang, saya minta data foto di mana-mana aja enggak ada. Tiap saya turun, enggak ada yang tahu tuh masyarakat apa program Jak WiFi,” tuturnya.