Komisi E DPRD DKI: Mutia Imro Tak Divaksin Dinkes, Tak Pakai Stok Puskesmas

8 Maret 2021 14:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iman Satria DPRD DKI Jakarta Foto:  Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Iman Satria DPRD DKI Jakarta Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Vaksinasi corona yang diterima Mutia Imro, seorang warga Cilandak, Jakarta Selatan, jadi perbincangan. Dia diduga disuntik vaksin di rumah.
ADVERTISEMENT
Terkait hal tersebut, Ketua Komisi E DPRD DKI, Iman Satria, mengatakan, dia langsung mencari informasi terkait kejadian itu kepada sejumlah pihak terkait. Misalnya ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Puskesmas Cilandak, dan sejumlah puskesmas lainnya.
Dari informasi yang didapat, diketahui, vaksin yang disuntikkan kepada Mutia bukan stok dari Puskesmas dan tidak dilakukan oleh petugas Puskesmas.
"Pertama kegiatan tersebut bukan dilakukan oleh Puskesmas dan tidak menggunakan vaksin dari stok yang ada di Puskesmas di DKI Jakarta," kata Iman saat dihubungi, Senin (8/3).
Instastory Mutia Imro saat vaksinasi corona di perumahan di Jakarta Selatan. Foto: Dok. Istimewa
Sampai saat ini, Mutia mengaku dia merupakan seorang relawan kesehatan, tanpa menyebutkan instansi yang menaunginya. Vaksinasi juga dilakukan di sebuah poliklinik yang tidak disebutkan lokasinya.
Politikus Partai Gerindra itu mengecam sikap Mutia yang melakukan vaksinasi di rumah. Saat ini, negara tengah berusaha memenuhi target vaksinasi bagi mereka yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Vaksinasi itu dilakukan hanya untuk orang-orang tertentu, yang punya posisi atau jabatan di garda terdepan, seperti tenaga kesehatan, kepolisian, atau pedagang-pedagang. Kalau di rumah, artinya bukan dari bagian dari golongan tersebut,” jelas dia.
Iman meminta Dinas Kesehatan lebih meningkatkan pengawasan dan kontrol terhadap distribusi dan pelaksanaan vaksinasi di Jakarta. Terkait kasus Mutia, Iman menyebut, penyuntikan bukan dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
"Tentunya harus berhati-hati, harus memonitor ke bawahan, terutama ke tempat-tempat yang mana memang memegang posisi untuk melakukan vaksinasi. Tapi satu hal yang saya tahu bahwa hal itu bukan dilakukan oleh Dinas Kesehatan," ucap dia.