Komisi III DPR Kritik BNN: Tempat Tampung Perwira Ingin Naik Pangkat

21 November 2019 18:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi III DPR melanjutkan rapat kerjanya dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait penanganan jaringan narkoba di Indonesia. Dalam rapat kali ini BNN mendapat sejumlah kritik.
ADVERTISEMENT
Salah satu kritik datang dari anggota Komisi III DPR dari Fraksi PAN Sarifuddin Sudding. Menurutnya, BNN belum memberikan hasil konkrit atas pembatasan jaringan narkoba di Indonesia.
Malahan, Sudding menyindir BNN sebagai tempat untuk menampung para perwira demi menaikkan pangkatnya. Dia menyebut para polisi berpangkat Kombes sengaja masuk ke BNN untuk kemudian naik menjadi Brigjen.
"Negara kita sudah darurat narkoba, tapi untuk mengatasi darurat itu tidak ada langkah yang luar biasa sebagai leading sector BNN ini. Sehingga saya lihat juga ini lembaga ini dari dulu saya enggak terlalu optimis. Saya melihatnya bahwa sebagai tempat penampungan aja para perwira-perwira kalau kombes menjadi brigjen ya masuk BNN," kata Sudding di ruang rapat Komisi III Gedung DPR, Kamis (21/11).
ADVERTISEMENT
"Jadi banyak yang perwira-perwira polisi yang di Mabes diparkir dulu di BNN supaya dapet bintang brigjen, tapi kinerja BNN secara nyata di lapangan saya juga tidak melihat," lanjutnya.
Sudding kemudian menyinggung pengakuan gembong narkoba yang sudah dieksekusi mati, Freddy Budiman, kepada pegiat HAM Haris Azhar. Jelang eksekusi mati pada 2016, Haris mengungkap, cerita Freddy yang mengaku pernah menyuap sejumlah aparat penegak hukum.
"Masih ingat kita pengakuan Freddy Budiman di tahun 2012 itu? 'bahwa ketika ingin membuat acara maka saya akan atur dulu, atur polisinya, atur BNN-nya, atur bea cukainya, saya telepon semua baru barang itu saya masukkan'," tuturnya.
Hal ini dinilai membuat BNN sebagai badan khusus yang dibentuk untuk menangani narkoba, ujungnya malah tak memberikan harapan untuk jaringan narkoba itu sendiri.
ADVERTISEMENT
"Nah kalau mafia-mafia seperti ini bekerja sama dengan aparat kita, ya jaringan-jaringan narkoba seperti ini bandar-bandar ini aparat kita juga terlibat dalam kaitan peredaran ya apa yang bisa harapkan," tutupnya.