Komisi IX: 4.123 Pemudik Positif Corona Menyedihkan, Sudah Betul Mudik Dilarang

11 Mei 2021 13:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemudik sepeda motor terjebak kemacetan saat melintasi posko penyekatan mudik di jalur Pantura Patokbeusi, Subang, Jawa Barat, Selasa (11/5/2021) dini hari. Foto: M Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik sepeda motor terjebak kemacetan saat melintasi posko penyekatan mudik di jalur Pantura Patokbeusi, Subang, Jawa Barat, Selasa (11/5/2021) dini hari. Foto: M Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto menyebut sebanyak 4.123 orang positif corona dari 6.742 pemudik yang mengikuti tes corona secara acak. Tes itu dilakukan pada kebijakan larangan mudik dari 6 Mei hingga 10 Mei.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, mengatakan data tersebut merupakan potret nyata yang terjadi di lapangan. Dia berharap data ini disosialisasikan pemerintah kepada masyarakat agar mengurungkan niat untuk mudik.
"Ini saya kira potret nyata kejadian hasil dari 6.742 itu didapat 4.123 yang positif. Ini adalah potret nyata dan ini sangat mengkhawatirkan dan orang yang dinyatakan positif itu saya kira kan OTG, orang yang melakukan perjalanan jauh, mudik masih sanggup kuat tapi setelah dites positif itu kan OTG," kata Rahmad, Selasa (11/5).
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. Foto: Dok. Pribadi
Menurut dia, data itu perlu disosialisasikan agar masyarakat paham alasan pemerintah melarang mudik Lebaran.
"Sehingga informasi dan potret ini untuk bisa disosialisasikan secara masif kepada masyarakat bahwa betul langkah pemerintah untuk melarang mudik sudah betul adanya karena hampir 70 persen yang mudik dari 6 ribu, 4 ribu yang kena itu kan luar biasa menyedihkan mengkhawatirkan," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP itu juga meminta agar masyarakat yang sudah telanjur sampai di kampung halaman untuk melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu. Dia tak ingin masyarakat merasa sehat namun membahayakan bagi sekitarnya.
Polisi mengamankan pemudik motor yang memicu kerusuhan di jalur pantura Karawang, Jawa Barat, Senin (10/5). Foto: M Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
"Kalau informasi ini kita sosialisasikan ke banyak saudara kita agar bagi yang benar-benar sudah sampai, itu menjaga benar-benar untuk isolasi mandiri. Jangan merasa sehat; jangan merasa kuat tapi OTG. Sehingga membahayakan bagi keluarganya orang tuanya di rumah kampung," kata dia.
Bagi masyarakat yang belum mudik, Rahmad mengimbau agar tetap menahan diri. Hal itu perlu dilakukan untuk keselamatan bersama.
"Kepada saudara kita yang belum mudik untuk melihat data ini, potret nyata ini, untuk bisa berpikir kembali untuk tidak mudik. Kalau ini dipaksa mudik kasihan saudara kita warga kita di kampung ujungnya menjadi korban karena keegoisan kita, kenekatan kita, kengeyelan kita untuk mudik," tutup Rahmad.
ADVERTISEMENT