Komisi IX Dukung GeNose Deteksi Corona, Lebih Murah dari Rapid Antigen

27 Desember 2020 14:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi IX DPR F-PKB Nur Nadlifah. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IX DPR F-PKB Nur Nadlifah. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IX DPR dari PKB Nur Nadlifah mengapresiasi UGM yang telah menciptakan GeNose. Alat deteksi COVID-19 hanya melalui embusan napas.
ADVERTISEMENT
"Ini menunjukkan bahwa alkes karya anak bangsa juga sangat bagus. Ini harus diapresiasi dan didukung sepenuhnya," kata Nadlifah saat dimintai tanggapan, Minggu (27/12)
Sebab, menurut Nadlifah, GeNose telah hadir menawarkan efektivitas testing. Mulai dari harganya yang murah, cepat hingga pengambilan sampel yang sederhana,
"Karena di samping harganya yang sangat terjangkau, hasilnya lebih cepat diketahui juga cepat dan nyaman dalam pengambilan sampelnya," papar Politikus PKB itu.
Terlebih yang paling penting menurut Nadlifah adalah harganya yang terjangkau, hanya Rp 12 ribu - Rp 15 ribu. Jauh lebih murah dengan rapid test antigen, yang kini jadi standar untuk perjalanan.
GeNose, alat pendeteksi corona buatan UGM ditampilkan di RSUP Dr Sardjito. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Kalau saat ini pemerintah mewajibkan adanya rapid antigen untuk bepergian menggunakan pesawat dan kereta api serta mengunjungi daerah-daerah tertentu," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
"Ternyata (rapid antigen) harganya masih lumayan yaitu sekitar Rp 300 ribuan. Ini kalau sekeluarga 6 orang berarti kan sudah Rp 1,8 juta," tutur Legislator dapil Jateng itu.
Sebelumnya, Ketua tim pengembang GeNose, Profesor Kuwat Triyana, menyebut dengan adanya izin edar dari Kemenkes pihaknya akan segera memproduksi massal alat itu.
Kendati demikian, Kuwat mengungkapkan, saat ini belum dimungkinkan produksi GeNose untuk keperluan pribadi. Sehingga saat ini difokuskan terlebih dahulu di tempat fasilitas publik.