Komisi IX Minta BPOM Teliti Vaksin Nusantara yang Digagas Terawan

20 Februari 2021 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vaksin MR. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vaksin MR. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Eks Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, tengah mengembangkan vaksin corona yakni Vaksin Nusantara. Saat ini, vaksin yang digagas Terawan bersama timnya itu disebut sudah lolos tahap uji klinis tahap pertama.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena mengatakan, saat berkunjung ke RS Kariadi Semarang, pihaknya mendapatkan pemaparan terkait kelebihan Vaksin Nusantara. Seperti mampu membentuk imunitas dan antibodi yang baik hingga hanya digunakan sekali seumur hidup.
"Kami melihat pengembangan Vaksin Nusantara ini dengan berbagai macam pemaparan kemarin, oleh peneliti perlu didukung oleh seluruh pihak. Nanti bagian penelitian lebih lanjut terkait dengan paparan para peneliti yang mengatakan vaksin ini aman, vaksin ini mempunyai imunitas atau kemampuan antibodi tubuh yang baik dan vaksin ini bisa dipakai sekali seumur hidup," kata Melki, Sabtu (20/2).
Rancangan roadmap vaksin Merah Putih. Foto: Kemristek/BRIN
Rancangan roadmap vaksin Merah Putih. Foto: Kemristek/BRIN
Politikus Golkar pun meminta BPOM meneliti lebih jauh kelebihan Vaksin Nusantara yang disebut oleh para peneliti. Dia juga memastikan DPR memberi dukungan penuh terhadap pengembangan vaksin dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Nanti akan diteliti lebih jauh, berbagai macam oleh BPOM dan kami Komisi IX kami sudah komunikasi juga dengan pimpinan DPR bahkan dengan pimpinan MPR juga akan memberikan dukungan," ujarnya.
Terawan Agus Putranto saat meninjau persiapan uji klinis fase II vaksin Nusantara di RSUP dr. Kariadi Semarang. Foto: Dok. Istimewa
"Jadi kita akan memastikan proses ini proses pengembangan Vaksin Nusantara ini harus didukung dan didorong dengan baik dan nantinya kita berikan kesempatan BPOM untuk betul-betul memastikan berbagai macam hasil penelitian yang sudah dipaparkan kepada kami di Semarang itu sejatinya benar seperti yang disampaikan," jelas Melki.
Lebih lanjut, ia berharap agar proses pengembangan Vaksin Nusantara dapat memenuhi kriteria yang ditentukan BPOM agar dapat membantu penanganan corona di Indonesia.
"Apabila ada satu dua catatan yang nanti bagaimana disempurnakan lebih lanjut oleh tim peneliti dari Semarang dan UNDIP dari RS Karyadi dan dari kerja sama perusahaan Indonesia dan Amerika untuk bisa mengembangkan vaksin yang benar-benar menggunakan metode baru dan bisa menjadi satu alternatif bagi penanganan pandemi COVID di Indonesia," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Dan juga kalau memang ini sudah memenuhi kriteria di BPOM dan internasional ini juga bisa dijual di seluruh dunia untuk bisa menambah juga devisa bagi Indonesia," tutup Melki.