Komisi XII DPR Sidak SPBU Pertamina di Cibubur, Tak Temukan Pertamax Oplosan

27 Februari 2025 17:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Hariyadi saat mengecek SPBU di Jakarta, Kamis (27/2/2025). Foto: Bagus Ahmad Rizaldi/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Hariyadi saat mengecek SPBU di Jakarta, Kamis (27/2/2025). Foto: Bagus Ahmad Rizaldi/ANTARA
ADVERTISEMENT
Komisi XII DPR melakukan inspeksi ke SPBU Pertamina di kawasan Cibubur, perbatasan Jakarta dan Depok pada Kamis (27/2). Sidak ini setelah Kejaksaan Agung mengusut kasus di PT Pertamina Patra Niaga.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sidak ini dalam rangka memastikan isu oplosan BBM Pertamax (RON 92) dan Pertalite (RON 90).
Wakil Ketua Komisi XII DPR Bambang Haryadi mengatakan, dari hasil sidak, tidak ditemukan skema oplosan dalam proses bahan bakar minyak (BBM) Pertamina.
"Kami ingin memastikan bahwa RON 92 dan RON 90 benar-benar sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan Lemigas," kata Bambang dikutip dari Antara.
Politikus Gerindra ini menjelaskan, blending dan oplosan merupakan dua skema yang berbeda. “Ini harus digarisbawahi. Enggak ada itu skema oplosan. Itu enggak ada. Skema blending itu betul. Kita harus bedakan skema blending dengan oplosan,” ucap Bambang.
Bambang lantas menjelaskan perbedaan antara blending dengan oplosan.
Skema oplosan, kata dia, apabila bensin dicampur dengan minyak tanah atau cairan lainnya, yang kemudian mengubah kualitas bensin menjadi lebih buruk.
ADVERTISEMENT
“Itu oplosan. Sedangkan semua jenis bensin itu pasti di-blending. Mau di kilang pun akan di-blending,” kata Bambang.
Pertamina Patra Niaga lakukan pemeriksaan kualitas BBM Pertamax. Foto: Pertamina

Hasil Uji, Jelas Ada Perbedaan Warna Pertamax dan Pertalite

Bambang sempat menguji perbedaan BBM RON 90 dan RON 92. BBM tersebut dikucurkan ke dalam gelas tabung sampling. Pengecekan dilakukan oleh Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) yang juga hadir di lokasi. Pertama-tama, mereka mengucurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) yang berwarna hijau.
Selanjutnya, mereka mengambil sampel bahan bakar Pertamax (RON 92). Dua jenis BBM itu dikomparasikan dan tampak warnanya berbeda.
Bambang mengatakan, Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) setiap tahun secara berkala menguji secara acak terhadap produk BBM yang beredar di masyarakat. Dari hasil pengecekan, penyataan Pertamina yang memastikan tidak ada BBM oplosan, terbukti.
ADVERTISEMENT
"Dan Lemigas sendiri sudah mengakui bahwa mereka juga dalam setiap tahun itu dilakukan uji sampling. Bahkan standarnya begitu, standarnya sebelum produk itu didistribusikan ke masyarakat wajib diuji," kata Bambang.
Setelah melihat secara fisik, BBM di SPBU itu akan kembali diuji oleh Lemigas.
Pengendara membeli BBM di salah satu SPBU di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), memastikan proses blending di Terminal BBM bukan oplosan antara BBM Pertamax dan Pertalite.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menegaskan tidak ada pengoplosan BBM Pertamax, sehingga kualitas Pertamax dipastikan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah yakni RON 92.
“Produk yang masuk ke terminal BBM Pertamina merupakan produk jadi yang sesuai dengan RON masing-masing, Pertalite memiliki RON 90 dan Pertamax memiliki RON 92. Spesifikasi yang disalurkan ke masyarakat dari awal penerimaan produk di terminal Pertamina telah sesuai dengan ketentuan pemerintah,” kata Heppy melalui keterangan resmi.
ADVERTISEMENT
Heppy melanjutkan, proses pengolahan yang dilakukan di terminal utama BBM adalah proses injeksi warna (dyes) sebagai pembeda produk agar mudah dikenali masyarakat. Selain itu juga ada injeksi additive yang berfungsi untuk meningkatkan performa produk Pertamax.
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU. Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/ kumparan