news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Komite II DPD RI Dukung Kementan Substitusi Tepung Terigu dengan Ubi Kayu

14 Juli 2021 13:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Singkong (ubi kayu) Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Singkong (ubi kayu) Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA
ADVERTISEMENT
Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Emma Yohanna, mendukung upaya Kementan dalam mengembangkan makanan lokal, terutama produk olahan yang berbahan dasar ubi kayu atau singkong sebagai makanan lokal sehat dan berkualitas.
ADVERTISEMENT
Menurut anggota DPD utusan Sumatera Barat ini, ubi kayu memiliki potensi besar dalam industri produk makanan nasional. Selain sehat, makanan ini juga memiliki cita rasa tinggi yang bisa diolah menjadi berbagai macam produk siap saji.
"Sekarang Konsorsium Bisnis di Minangkabau (Sumatera Barat) memulai membuat Mi Minangkabau yang semua bahan bakunya terdiri dari Mocaf (singkong)," ujar Emma, Selasa (13/7).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan pengawalan panen raya padi dan gerakan serap gabah petani di Provinsi Sumatera Selatan . Foto: Kementan RI
Meski demikian, kata Emma, produsen makanan olahan lokal di Sumatera Barat masih dikerjasamakan dengan perusahan di Jawa Tengah. Namun, ke depan, bukan tidak mungkin akan lahir unit-unit usaha dari pelosok desa.
"Industri atau pabrik Mocaf itu belum ada di Sumbar, baru akan ada tahun depan direncanakan keperluan awal itu 500 hektar. Kalau saat ini masih kerja sama dengan Jawa Tengah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi saja, produk olahan makanan Minangkabau saat ini berupa mi instan yang memiliki varian rasa gulai tunjang dan gulai cincang. Sisanya juga ada varian rasa rendang.
Anggota Komite II DPD lainnya, Stefanus Liow, juga mengapresiasi upaya dan kerja keras jajaran Kementan terhadap peningkatan produksi pangan, baik lokal maupun nasional. Menurut Stefanus, kinerja tersebut sangat luar biasa karena memiliki kontribusi besar terhadap perbaikan ekonomi nasional.
"Selain makanan lokal. Yang juga menjadi perhatian saya saat ini adalah banyaknya usulan dari rakyat untuk mengembangkan bunga Krisan sebagai bunga yang berpotensi ekspor. Terutama ke Jepang," jelasnya.
Ilustrasi singkong. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Senada, Guru Besar Universitas Jember, Prof. Achmad Subagio, mendukung gerakan diversifikasi pangan lokal sebagai kekuatan dalam membangun sektor pertanian masa depan dan bisa dimulai melalui olahan ubi kayu karbohidrat seperti singkong.
ADVERTISEMENT
"Kita tau ada Mocaf dari bahan dasar singkong. Kemudian ada gaplek dan tapioka yang juga sama-sama dari singkong. Belum lagi akar dan daun yang bisa digunakan untuk olahan kimia dan makanan lainya," katanya.
Subagio mengatakan, komoditas singkong memiliki potensi bisnis yang sangat luar biasa, terutama dalam memenuhi kebutuhan pasar ekspor untuk produk olahan Mocaf. Bahkan menurut Subagio, singkong adalah kekuatan sekaligus karakter produk makanan bangsa Indonesia.
"Singkong itu sangat luar biasa sekali karena dari singkong kita bisa memiliki kekuatan sebagai sebuah bangsa. Bahkan produk kimia saja bahan bakunya dari akar singkong," terangnya.
Ilustrasi Singkong Foto: Luis Echeverri Urrea/Shutterstock
Disisi lain, lanjut Subagio, komoditas singkong merupakan komoditas yang paling kuat terjangkit hama, sehingga setiap kandungan nutrisinya tetap terjaga dengan baik. Apalagi jika diperkuat dengan pupuk sebagai penyubur tanah.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya kalau kita lihat risiko kehilangan nutrisi singkong itu paling rendah jika dibandingkan dengan tanaman lain," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Singkong Indonesia, Arif Lambaga, mengatakan, produk olahan singkong adalah jati diri bangsa yang memiliki potensi ekonomi cukup besar. Terutama dalam menghidupkan ekonomi keluarga.
"Sebab singkong bisa di tanam di lahan-lahan sempit seperti pekarangan rumah. Saya kira ini sudah seusia dengan program pemerintah yang telah mensinergikannya melalui gerakan diversifikasi pangan lokal," tutupnya.