news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Komjen Arief Pantau Tol Trans Jawa dari Udara: Volume Kendaraan Turun 70 Persen

8 Mei 2021 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana ruas Jalan Tol Kanci-Pejagan yang sepi di simpang susun Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (6/5/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Suasana ruas Jalan Tol Kanci-Pejagan yang sepi di simpang susun Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (6/5/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah resmi melarang masyarakat mudik Lebaran tahun ini pada 6-17 Mei. Pelarangan ini demi mencegah penyebaran virus corona yang masih tinggi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Polri pun terus memantau kondisi penerapan larangan mudik di lapangan. Seperti yang dilakukan Kabaharkam Polri, Komjen Pol Arief Sulistyanto, dengan memantau jalur mudik Tol Trans Jawa melalui udara.
"Kemarin saya melakukan patroli udara dari Jakarta sampai Trans Jawa jalur dalam keadaan di bawah normal, justru cenderung sepi," kata Arief di sela-sela meninjau Pos Pengamanan Operasi Ketupat Progo di Tugu Pal Putih Yogyakarta, Sabtu (8/5).
Arief menjelaskan, pada Kamis (6/5) lalu, penurunan volume kendaraan di tol Trans Jawa mencapai 50-60 persen dibanding hari biasanya. Kemudian pada Jumat (7/5) malam hingga Sabtu (8/5) pagi, penurunan volume kendaraan mencapai 60-70 persen.
Kabaharkam Komjen Pol Arief Sulistyanto memantau Pos Pengamanan Operasi Ketupat Progo di Tugu Pal Putih Yogyakarta, Sabtu (8/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Dan tadi malam sampai tadi pagi bahkan turun 60-70 persen. Artinya kesadaran masyarakat sudah cukup paham dengan adanya kebijakan ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Dan ini harus terus dipertahankan semata-mata untuk menjaga masyarakat itu sendiri jangan sampai terjadi penularan dan kita karena mobilitas ini bahaya terjadinya penularan," lanjutnya.
Arief pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap di rumah saja saat merayakan Idul Fitri. Memang silaturahmi secara fisik tidak bisa dilakukan, tetapi masyarakat masih bisa bersilaturahmi dengan keluarga secara virtual.
"Bisa dengan menggunakan fasilitas komunikasi yang lain dengan video call dan lain sebagainya," pungkasnya.