news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Komnas HAM: Hanya Istri Irjen Sambo yang Tahu Ada Tidaknya Pelecehan

2 Agustus 2022 14:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di Komnas HAM Jakarta, Rabu (27/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di Komnas HAM Jakarta, Rabu (27/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Komnas HAM mengakui ada kesulitan dalam mengungkap kasus tewasnya Brigadir Yosua di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Salah satunya ialah masalah bukti.
ADVERTISEMENT
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengatakan dalam beberapa peristiwa, hanya ada saksi korban yang dapat memberi keterangan. Ia mencontohkan dugaan pelecehan seksual yang dialami istri Irjen Ferdy Sambo, Putri.
"Itu kan Riki dan Bharada E tidak menyaksikan. Dia hanya mendengar teriakan dari ibu itu. Tidak tahu kenapa teriakan terjadi. Berarti saksi hidup yang ada hanyalah Ibu Putri," kata Taufan kepada wartawan di Komnas HAM, Selasa (2/8).
Riki merupakan salah satu ajudan Irjen Ferdy Sambo yang juga ada di rumah dinas tersebut, selain Bharada E dan Yosua.
Jika merujuk pada keterangan polisi, Putri dilecehkan dan ditodong di kamar pribadinya oleh Brigadir Yosua pada Jumat (8/7). Ia lalu berteriak minta tolong dan terdengar oleh Bharada E alias Richard Eliezer yang berada di lantai 2 rumah dinas eks Kadiv Propam Polri.
ADVERTISEMENT
Polisi menyebut, saat akan turun, Eliezer melihat Brigadir Yosua keluar dari kamar. Saat akan bertanya apa yang terjadi Yosua melepaskan tembakan ke Richard, tembakan itu kemudian dibalas. Baku tembak antar ajudan Irjen Ferdy Sambo itu berujung tewasnya Brigadir Yosua.
Taufan mengatakan, saat ini pihaknya masih membutuhkan lebih banyak bukti untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.
"Jadi kita tidak bisa meng-cross check itu sampai nanti kita menemukan berbagai bahan-bahan lain misalnya digital forensik komunikasi di antara mereka," kata Taufan.
"Tapi sementara dari keterangan yang ada sekarang kita belum bisa menyimpulkan apa sebetulnya peristiwa yang terjadi. Itu problem yang paling krusial," tambah Taufan.
Jika Putri menjadi saksi kunci peristiwa itu lantas kapan ia akan diperiksa? Taufan mengatakan saat ini masih menunggu psikologis Putri membaik.
ADVERTISEMENT
"Dugaan pelecehan seksual yang ada siapa? Hanya Ibu Putri yang bisa memberikan keterangan, itupun kita belum ketemu dia. Karena masa psikologis dengan LPSK juga belum menyelesaikan prosedurnya. Maka bagaimana kita menyimpulkannya. Belum bisa. Apakah itu benar terjadi atau tidak. Padahal, seluruh peristiwa ini titik krusialnya tumpunya ada di Bu Putri menjawab apakah tembak menembak, siapa yang melakukannya, pelecehan seksual ini benar ada atau tidak," kata Taufan.
Meski begitu ia memastikan pemeriksaan terhadap Putri akan tetap dilakukan. Tak hanya itu Komnas HAM juga akan memanggil Irjen Ferdy Sambo.
"Pasti (Putri dan Irjen Sambo dipanggil), enggak mungkin enggak dipanggil. Tapi kan kita harus mengumpulkan bahan-bahan dulu. Saya merasa itu tidak perlu diperdebatkan," kata Taufan.
ADVERTISEMENT
"Ini soal cara satu lembaga, satu tim melakukan investigasi macam-macam cara bisa. Tim lain mungkin dengan cara lain silakan, dan kami punya cara sendiri. Tapi pasti akan kita mintai keterangan," pungkas Taufan.