Kompolnas: Perlindungan Nakes Ditingkatkan Jelang PON, Ini Perang Lawan KKB

25 September 2021 19:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KKB Bakar Pesawat MAF di Intan Jaya. Foto: Dok. Ahmad Rohanda
zoom-in-whitePerbesar
KKB Bakar Pesawat MAF di Intan Jaya. Foto: Dok. Ahmad Rohanda
ADVERTISEMENT
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim menegaskan, perlindungan tenaga kesehatan (nakes) di Papua harus ditingkatkan, terlebih menjelang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON).
ADVERTISEMENT
Menurut Yusuf, saat ini situasi di Papua dengan gencarnya aksi KKB masih belum jelas: Apakah pasukan keamanan tengah berperang melawan KKB, atau sedang berlangsung operasi militer di tanah Papua.
“Bagaimana sesungguhnya konsep keamanan di Papua dibangun? Sangat penting dalam kondisi nakes, ini [Papua] dalam kondisi perang atau tidak? Kalau situasi perang, Konvensi Jenewa itu sangat jelas, tidak boleh menyerang kelompok medis, kedua belah pihak,” jelas Yusuf dalam diskusi virtual perlindungan nakes di daerah konflik, Sabtu (25/9).
Karena situasi tidak jelas, itulah mengapa situasi di Papua dianggap berjalan normal meskipun ada konflik. Padahal, negara ini tengah mengatasi persoalan keamanan karena KKB.
Itulah mengapa, bagi Yusuf, statusnya harus jelas, ditambah dengan penyelenggaraan PON yang semakin dekat.
ADVERTISEMENT
“Menjadi catatan kita bahwa menjelang pelaksanaan PON ini, peningkatan perlindungan nakes harus benar-benar disadari. Ini sedang dalam kondisi perang, perang melawan KKB. Itu yang harus kita tegaskan,” timpalnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, KKB ini bertujuan untuk mengganggu upaya pendekatan kesejahteraan rakyat Papua oleh pemerintah Indonesia.
Kesiapan jaringan Telkomsel di acara PON XX Papua 2021. Foto: Dok. Telkomsel
“Pendekatan pemerintah, kan, mengedepankan kesejahteraan, yang dibangun oleh pemerintah Indonesia adalah bahwa Papua dalam kondisi kondusif, Papua tetap berjalan normal, Papua tetap terjaga keamanannya,” jelasnya.
“Ini yang dicoba dirusak KKB, bahwa apa yang dibangun pemerintah Indonesia bahwa Papua itu aman, belum [aman]. Itu yang diganggu oleh KKB, termasuk di dalam pelaksanaan PON. Pastikan PON ini harus kondusif,” pungkasnya.
Seperti diketahui, KKB di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, membakar puskesmas distrik itu pada Senin (13/9). Belasan nakes lari untuk menyelamatkan diri.
ADVERTISEMENT
Salah satu tenaga laboratorium medik, Gabriela Meilani, merupakan salah satu dari nakes di Puskesmas Kiwirok. Suster Gabriela bersembunyi dari kejaran KKB bersama salah seorang rekannya, Kristina Sampe Tonapa.
Gabriela ditemukan tewas di kedalaman jurang pada Kamis (16/9). Sementara Suster Kristina selamat dengan memar di kaki dan luka tusuk di bagian kepala hingga kaki.
Salah satu nakes bernama Gerald Sokoy ditahan oleh kelompok bersenjata. Saat ini ia dikabarkan berada dalam kondisi selamat. Komnas HAM kini tengah mengupayakan pembebasan Gerald dan mengembalikannya kepada keluarganya.