Komunitas Difabel DIY Sumbang 50 APD dan 1.000 Masker ke Gugus Tugas Corona

6 Mei 2020 12:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Komunitas Difabel Serahkan 50 APD ke Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY Foto: Dok.istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Komunitas Difabel Serahkan 50 APD ke Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY Foto: Dok.istimewa
ADVERTISEMENT
Para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Koperasi Simpan Pinjam Bangun Akses Kemandirian Difabel (KSP Bank Difabel) Ngaglik, memberikan bantuan berupa 50 alat pelindung diri (APD) dan 1.000 masker.
ADVERTISEMENT
Bantuan itu diberikan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 DIY di kompleks Kepatihan Pemda DIY, Rabu (6/5).
"Hari ini kami ke Bangsal Kepatihan pertama untuk memperkenalkan diri bahwa kami adalah komunitas difabel yang tergabung dalam KSP bank difabel," kata Ketua KSP Bank Difabel Ngaglik, Kunti Fatonah.
"Selanjutnya kami ingin membagikan 1.000 masker dan 50 APD ke Ketua Gugus COVID Yogyakarta yang ini tentu sebagai kontribusi kami difabel bahwa kami bisa berkontribusi," tambahnya.
Kunti mengatakan, penyerahan bantuan ini merupakan mereka bisa menjadi subjek bukan hanya objek dalam pandemi COVID-19. Dengan dibantu Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, mereka telah memproduksi 2.000 APD yang disalurkan ke rumah sakit bahkan hingga luar daerah.
ADVERTISEMENT
"Kami lakukan karena mayoritas teman-teman kami punya keahlian menjahit. Kita juga ingin menunjukkan kita mampu berkontribusi. Membuat baju dan masker," ucap dia.
Terkait APD yang disumbangkan, Kunti menyebut APD itu diproduksi oleh 15 rekan difabel. Mereka memproduksi 2.000 APD selama 30 hari.
"Kami 15 orang yang tergabung dalam produksi kami ada pemotong ada teman-teman yang bisa menjahit. Ada sistem manajemen agar kita bisa memantau hasilnya dan itu bisa kita pastikan untuk yang pertama 2 minggu menyelesaikan dan berhasil," tuturnya.
Komunitas Difabel Serahkan 50 APD ke Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY Foto: Dok.istimewa
Selain itu, APD yang produksi komunitas difabel juga banyak diminati masyarakat luas. Dengan produksi ini, rekan-rekan difabel yang terdampak corona juga bisa berdaya dan mendapatkan penghasilan.
"Harapannya tidak berhenti di sini kita bisa libatkan semua difabel. Difabel tuli, daksa, difabel amputasi dan sebagainya yang sangat mendukung ekonomi kami. Banyak yang off dari pekerjaannya karena pandemi ini. Banyak teman-teman kami pengrajin dan pedagang wirausaha. Dengan pandemi COVID sangat punya tantangan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Wakil Ketua MPM PP Muhammadiyah Ahmad Ma'ruf yang berperan sebagai pendamping mengatakan, bantuan ini diserahkan ke Gugus Tugas agar penyalurannya tepat ke pihak-pihak yang membutuhkan.
"Ini bentuk kemandirian dia. Dia tetap berupaya menjadi subjek bukan objek dan ini terbukti. Dulu saat bencana Merapi dia menyumbang juga sama dompet donasi itu juga," kata Ma'ruf.
"Bentuk kemandirian dan solidaritas ini yang perlu kita dorong. Harapannya komunitas lain yang non difabel harusnya lebih sigap wong teman difabel saja berani berkontribusi real," tutupnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.