Kondisi 3 Korban Perusakan Polsek Ciracas: Luka Gotri- Retina Sobek

3 September 2020 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KSAD Jenderal Andika Perkasa dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono saat menjenguk korban kerusuhan Polsek Ciracas. Foto: Dok. Polri
zoom-in-whitePerbesar
KSAD Jenderal Andika Perkasa dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono saat menjenguk korban kerusuhan Polsek Ciracas. Foto: Dok. Polri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) melaporkan perkembangan terkini 3 korban penyerangan Polsek Ciracas yang terjadi pada 29 Agustus lalu. Mereka masih merawat 3 korban, yakni 1 orang sipil dan 2 orang anggota Polri.
ADVERTISEMENT
Untuk korban sipil, yakni M, mengalami luka akibat tembakan airsoft gun di tubuhnya. Sebab, pihak RSPAD menemukan 2 buah gotri di tubuhnya. Kondisinya pun kini berangsur membaik.
"Ditemukan 2 gotri di tubuhnya kemudian barusan kami terima, dan sudah asesmen. Jadi kami lakukan pengecekan thorax, rontgen, foto CT Scan kepala dan tidak ada tanda berat maupun kelainan di kepala, kondisinya baik, melakukan operasi yang baik tinggal menunggu perawatan dan mengangkat jahitan pada hari ke-7 setelah operasi," kata Kepala RSPAD Letjen TNI Dwi Hasto, saat konferensi pers di Mapuspomad, Kamis (3/9).
KSAD Jenderal Andika Perkasa dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono saat menjenguk korban kerusuhan Polsek Ciracas. Foto: Dok. Polri
Dua orang polisi, yakni Bripka T dan Bripda D, juga sudah dirawat di RSPAD, setelah menjalani operasi di RS Polri Kramat Jati.
ADVERTISEMENT
Pada pemeriksaan di RSPAD, ditemukan 2 buah butiran logam sebesar gotri di bagian maksilarus atau rongga pipi kanan, dan di bagian bawah kanan matanya. Pengangkatan ini sudah logam sudah dilakukan pagi ini.
Bripka T sendiri mengalami ablasio retina. Yakni terlepasnya lapisan retina pada bagian matanya.
"Kemarin sudah dilakukan operasi di retinanya. Jadi ditempelkan lagi ada robekan di lapisan retinanya juga, termasuk kerusakan di maksilanya, ada pendarahan di area keloid dan retinanya," kata Dwi.
Suasana pasca penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu, (29/8). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
Mengenai peluang kebutaan dari Bripka T, Dwi belum bisa menjelaskan. Sebab, korban baru saja di operasi pagi ini. Untuk mengetahui hal tersebut, RSPAD perlu mengetes respons dari Bripka T pasca operasi.
Sementara Bripda D, dipindahkan ke RSPAD pada tanggal 1 September. Sebelum dirujuk ke RSPAD, Bripda D sempat menjalani operasi di RS Polri Kramat Jati. Ia mengalami rapture di pembuluh darah bagian kanan.
ADVERTISEMENT
"Malam harinya saturasinya turun 70 persen sehingga diputuskan paginya rujuk ke RSPAD, pasien kita asesmen ulang kemarin sudah di CT Scan kepala dan thorax, tapi CT Scan tidak ada patah tulang kepala atau pendarahan di kepala," jelas Dwi.
Namun, saat pengecekan di bagian thorax kiri, RSPAD menemukan ada pengabutan di 2/3 bagian atas paru-paru kiri milik Bripda D. Dokter RSPAD mendiagnosis, ada penggumpalan darah yang menutup saluran pernapasan.
"Ini yang menyebabkan paru-parunya berkabut. Setelah pembersihan pagi ini saluran napasnya membaik, karena pasien dalam ventilator kesadaran belum bisa kami laporkan," kata Dwi.
Selaku Kepala RSPAD, Dwi pun memohon doa terbaik bagi kesembuhan 3 korban ini.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT