Kondisi Bayi Kembar Siam di Sumut Stabil, Dokter Pertimbangkan Pemisahan

8 Juni 2022 22:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi kembar siam saat dirawat di RSUP Adam Malik Medan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bayi kembar siam saat dirawat di RSUP Adam Malik Medan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bayi kembar siam yang lahir di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara pada Selasa (7/6) kini dirawat di RSUP Adam Malik. Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP Adam Malik Rizky Adriansyah mengatakan bayi perempuan itu kini berada di ruang inkubator.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah bayinya saat ini dalam kondisi stabil, tidak sesak (nafas), memang kita berikan oksigen minimal saja dan dirawat inkubator, supaya jangan terjadi kedinginan. Hiportermi itu istilahnya, itu yang paling dikhawatirkan setiap bayi yang dirawat,” ujar Rizky saat konferensi pers di RSUP Adam Malik, Rabu (8/6).
Dalam kesempatan itu Rizky juga menerangkan konidi kedua bayi teresbut. Menurut dia ada satu kaki bayi yang tidak normal.
“Bayi itu, memang dempat di bagian perut, namun dia hanya, memiliki dua kaki normal, satu kaki itu, sepertinya dempet gabung, seperti tulang yang besar jadi kakinya, yang cukup besar,” ujar Rizky.
Terkait operasi pemisahan, Rizky mengatakan pihaknya sedang berkordinasi dengan dokter ahli. Mulai dari ahli bedah, tulang dan anak akan dilibatkan untuk operasi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Pemeriksaan lengkap biasanya, dalam 2-3 hari ke depan, kita lakukan cepat atau bisa sampai 1 minggu. Barulah tim akan, rapat memutuskan apakah bayi ini layak dipisah atau tidak layak dipisah,” ujar Rizky.
Bayi kembar dempet saat dirawat di RSUP Adam Malik Medan. Foto: Dok. Istimewa
Rizky menjelaskan salah satu yang menjadi pertimbangan yakni pemisahan tulang kaki bayi yang dempet. Tim ahli akan menganilisisnya.
“(Jadi semua) berdasarkan pertimbangan kepakaran dari masing-masing disiplin ilmu kedokteran. Misalnya kalau masalah tulang kaki yang dempet itu, nanti kita akan minta pandangan dari ahli kita, yang ada di sini, ahli beda tulang ortopedi,” ujarnya.
Selain itu, aspek etik, untuk proses pemisahan juga perlu dipertimbangkan, saat proses memisahkan bayi.
“Salah satu sudah pasti cacat, seandainya bisa dipisah, apakah etis memisahkan bayi yang satunya sudah cacat. Lalu cacat keduanya, mungkin iya. Karena nggak mungkin dua-duanya dapat kaki,” ujar Rizky.
ADVERTISEMENT
“Aspek etika kedokteran itu harus menjadi pertimbangan, aspek agama juga jadi pertimbangan. Apakah lebih baik mereka hidup bersama atau terpisah,” pungkasnya.