Kondisi Terkini Ibu Hamil 1 Jam Langsung Lahiran: Masih Syok dan ASI Tak Keluar

21 Juli 2020 21:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu di Tasikmalaya melahirkan setelah satu jam hamil. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ibu di Tasikmalaya melahirkan setelah satu jam hamil. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Heni Nuraeni (28) melahirkan bayi laki-laki setelah hamil hanya dalam satu jam pada Sabtu (18/7). Tiga hari setelah persalinan itu, ia masih syok. Hingga kemudian, dia belum bisa menyusui anaknya karena Air Susu Ibu (ASI) tak keluar.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui wartawan di rumahnya yang berlokasi di Mandalasari, Puspahiang, Tasikmalaya, pada Selasa (21/7), ia menangis histeris. Bahkan wanita itu enggan menerima tamu. Selain wartawan, sejumlah pejabat pemerintah dan tim medis juga terlihat di rumahnya.
"Kasihan tetehnya (Heni) terlihat stres dan syok berat, setiap berkomunikasi dengan orang lain langsung menangis histeris. Bahkan, sampai air susunya pun tak keluar karena terlihat banyak pikiran," ujar adik kandung Heni, Seni Mahmuda (21), Selasa (21/7).
Mahmuda menambahkan kakaknya juga tidak mau makan dan minum semenjak stres. Selain itu, Heni juga terlihat masih kebingungan dan banyak pikiran.
"Kalau berkomunikasi teteh (Heni) sekarang suka emosional dan malah langsung menangis histeris. Tambah lagi banyak tamu yang datang,"ujar Seni.
ADVERTISEMENT
Karena ASInya tak keluar, bayi yang bernama Lingga Cipta Radeva itu disusui oleh bibinya. Kebetulan, bibinya tengah menyusui bayi kandungnya yang berusia delapan bulan.
"Sekarang, bayi teteh disusui oleh bibi saya. Kebetulan bibi sedang menyusui dan memiliki anak berusia delapan bulan," tambah Seni.
Atas kondisi itu, pihak keluarga meminta sejumlah tamu yang tak berkepentingan untuk tak berkunjung di rumahnya.
"Sekarang para tamu tak banyak yang datang. Alhamdulillah, mereka mengerti dengan kondisi kakak saya yang masih memprihatinkan sampai sekarang," tambahnya.
Mahmudin ayah Heni Saat mengendong cucunya di rumah heni kampung Mandalasari, Desa Mamdalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto: Istimewa
Mahmuda hanya berharap masyarakat bisa memahami kondisi yang dialami oleh kakaknya. Apalagi, selama ini pihak keluarga tak menyangka kalau Heni mengalami kehamilan yang tak diduga.
ADVERTISEMENT
"Saya harap semua bisa memaklumi dengan kondisi kakak saya. Kasihan, sekarang masih kepikiran dengan apa yang dialaminya ini," pungkas Seni.
Sebelumnya, kisah Heni yang melahirkan bayi dalam kondisi menstruasi menghebohkan warga setempat hingga ke dunia maya. Cerita itu awalnya dibagikan oleh pengguna Facebook bernama Taufik Romdoni.
Heni baru menyadari dirinya hamil pada Sabtu (18/7) sore. Kala itu Heni sedang membuat kue bolu pesanan, dia merasakan perutnya sakit. Heni kemudian dibawa suaminya pulang ke rumah orang tuanya sekitar pukul 20.00 WIB.
Tiba-tiba perut di bagian kanan mulai menonjol dan hanya butuh waktu satu jam setengah perutnya terus membesar seperti sedang hamil.
Dia kemudian merasakan mulas yang luar biasa dan sekitar pukul 21.30 WIB akhirnya dengan bantuan dukun beranak Heni melahirkan anak laki-laki dengan proses persalinan secara normal.
ADVERTISEMENT
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Tasikmalaya, Mia Shofia, mengatakan peristiwa tersebut memang ada dalam dunia medis, dan kerap disebut dengan kehamilan kriptik (cryptic pregnancy) atau kehamilan samar.
”Melihat kondisi pada Heni tidak mengalami gangguan mental dan gangguan emosional. Secara logika bahwa persalinan yang terjadi pada Heni adalah persalinan alami dan dilalui proses kehamilan. Begitupun hasil konsultasi dengan para ahli kehamilan, bahwa tenaga kesehatan menyakini suatu proses normal, sebuah proses persalinan yang diawali oleh proses kehamilan," kata Mia Shofia kepada wartawan, Senin (20/07).
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dokter Heru Suharto. Dia melihat dari kaca mata medis sangat tidak mungkin dan sangat sulit diterima logika kedokteran bila seseorang melahirkan secara tiba-tiba tanpa melalui proses kehamilan.
ADVERTISEMENT
"Kasus semacam ini tidak punya istilahnya dalam dunia kedokteran. Logisnya pasti ada tanda-tanda kehamilan," kata Heru.
"Dengan demikian, kaget bahwa bisa melahirkan tanpa hamil sebetulnya adalah sebuah bentuk ketidakpekaan seorang ibu, dan mereka tidak terlalu menaruh perhatian pada siklus menstruasinya," tambahnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.