Konflik Armenia-Azerbaijan Memanas, 320 Tentara Tewas

7 Oktober 2020 20:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota angkatan bersenjata Azeri menembakkan artileri selama bentrokan antara Armenia dan Azerbaijan di atas wilayah Nagorno-Karabakh. Foto: Defence Ministry of Azerbaijan/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Anggota angkatan bersenjata Azeri menembakkan artileri selama bentrokan antara Armenia dan Azerbaijan di atas wilayah Nagorno-Karabakh. Foto: Defence Ministry of Azerbaijan/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pertempuran sengit antara pasukan Armenia dan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh masih terus berlanjut. Kementerian Pertahanan Wilayah Nagorno-Karabakh yang didukung Armenia, mencatat 40 kasus kematian baru personel militernya pada Rabu (7/10).
ADVERTISEMENT
Sehingga total korban tewas dari militer Nagorno-Karabakh menjadi 320 orang sejak dimulainya konflik dengan pasukan Azerbaijan pada 27 September 2020, demikian dikutip dari Reuters.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan bahwa negaranya akan kembali melakukan pembicaraan dengan Armenia setelah fase konflik militer di wilayah Nagorno-Karabakh berakhir.
Mengutip Tass, Aliyev sebelumnya berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon. Dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah Rusia, Aliyev mengatakan bahwa Turki memiliki hak untuk berpartisipasi dalam mediasi.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev Foto: Francois Linoir/Reuters
Sementara itu, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan kepada majalah Time bahwa Armenia akan menyetujui gencatan senjata jika Turki menghentikan keterlibatannya dan menarik tentara bayarannya.
Perang kedua negara pecahan Uni Soviet itu dipicu perseteruan di Nagorno-Karabakh. Wilayah itu berada di bawah kedaulatan Azerbaijan.
ADVERTISEMENT
Namun, mayoritas penduduk Nagorno-Karabakh adalah etnis Armenia. Mereka membentuk pemerintahan sendiri bernama Republik Artsakh.
Konflik ini telah menyeret kekuatan lain, Azerbaijan didukung oleh Turki, sedangkan Armenia memiliki pakta pertahanan dengan Rusia.