Konflik Berlanjut, Armenia Tembaki Kota Ganja di Azerbaijan

4 Oktober 2020 17:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangunan yang rusak setelah bentrokan bersenjata di wilayah Nagorno-Karabakh (28/9). Foto: Aziz Karimov/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan yang rusak setelah bentrokan bersenjata di wilayah Nagorno-Karabakh (28/9). Foto: Aziz Karimov/REUTERS
ADVERTISEMENT
Otoritas Azerbaijan mengatakan pada Minggu (4/10) bahwa pasukan Armenia telah menembaki Kota Ganja, kota kedua terbesar di Azerbaijan.
ADVERTISEMENT
Pertempuran kedua negara itu terus berlanjut sepekan terakhir di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Mengutip Reuters, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan Ganja, kota yang berpenduduk lebih dari 330 ribu jiwa di Azerbaijan barat, dan beberapa daerah sipil lainnya diserang oleh roket dan tembakan.
"Melepaskan tembakan ke wilayah Azerbaijan dari wilayah Armenia jelas bersifat provokatif dan memperluas zona pertempuran, "kata Menteri Pertahanan Azeri, Zakir Hasanov.
Sementara Armenia membantah tuduhan tersebut. Pemerintah Armenia mengatakan tidak ada tembakan dalam bentuk apa pun ke Azerbaijan. Tetapi, pemimpin Nagorno-Karabakh, daerah kantong etnis Armenia di dalam Azerbaijan, mengatakan pasukannya telah menghancurkan pangkalan udara militer di Ganja.
Prajurit Armenia berdiri di atas kendaraan militer. Foto: KAREN MINASYAN/AFP
Armenia mengatakan bahwa Pasukan Azerbaijan dilaporkan menembaki kota utama di Nagorno-Karabakh, Stepanakert. Ledakan yang terjadi di Stepanakert membuat listrik di kota itu padam pada Minggu pagi.
ADVERTISEMENT
"Pasukan Azerbaijan menembaki sasaran sipil di Stepanakert dengan roket," kata juru bicara kementerian pertahanan, Armenia Artsrun Hovhannisyan kepada AFP.
Kedua negara pecahan Uni Soviet tersebut bertempur di Nagorno-Karabakh sejak akhir pekan lalu.
Perang Azerbaijan-Armenia dipicu perseteruan di Nagorno-Karabakh. Wilayah itu berada di bawah kedaulatan Azerbaijan.
Namun, mayoritas penduduk Nagorno-Karabakh adalah etnis Armenia. Mereka membentuk pemerintahan sendiri bernama Republik Artsakh.
Anggota angkatan bersenjata Azeri menembakkan artileri selama bentrokan antara Armenia dan Azerbaijan di atas wilayah Nagorno-Karabakh. Foto: Defence Ministry of Azerbaijan/Handout via REUTERS
Konflik ini telah menyeret kekuatan lain, Azerbaijan didukung oleh Turki, sedangkan Armenia memiliki pakta pertahanan dengan Rusia.
Pertempuran baru yang meletus pada 27 September itu telah menjadi yang terberat dalam beberapa dekade dan telah merenggut lebih dari 240 nyawa, termasuk lebih dari 30 warga sipil.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
ADVERTISEMENT