Konflik Dunia di Tengah Corona: Dari China vs India Sampai Konflik Korsel-Korut

19 Juni 2020 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara India membawa peti mati Kolonel B. Santosh Babu, yang terbunuh dalam bentrokan perbatasan dengan pasukan China di India, (18/6). Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Tentara India membawa peti mati Kolonel B. Santosh Babu, yang terbunuh dalam bentrokan perbatasan dengan pasukan China di India, (18/6). Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi virus corona belum usai. Tapi ketegangan di berbagai belahan dunia tetap terjadi.
ADVERTISEMENT
Mulai dari perselisihan China melawan India yang menewaskan puluhan tentara India.
Hampir dalam waktu bersamaan, Semenanjung Korea memanas. Dua negara bersaudara, Korea Selatan dan Korea Utara, saling ancam.
Ilustrasi tentara China. Foto: Reuters/Rolex Dela Pena
Di Timur Tengah konflik panjang Israel-Palestina lagi-lagi mencuat. Pemicunya adalah pernyataan kontroversial PM Israel Benjamin Netanyahu.
Berikut kumparan merangkum konflik antarnegara yang terjadi saat pandemi virus corona:
China vs India:
Tentara India membawa peti mati Kolonel B. Santosh Babu, yang terbunuh dalam bentrokan perbatasan dengan pasukan China di India, (18/6). Foto: Idrees Mohammed/REUTERS
China selama ini disebut-sebut sebagai negara tempat virus corona berasal. Sudah mampu melewati masa berat, kini mereka berhadapan dengan gelombang kedua corona di Beijing.
Sementara negara tetangganya, India, kini berhadapan dengan kenyataan pahit bahwa virus corona semakin meluas. India kini jadi negara paling terimbas pandemi virus corona di Asia.
Ketika sama-sama sibuk berhadapan dengan corona, kabar mengejutkan datang dari perbatasan di Himalaya.
Para pendukung Partai Bharatiya Jayanta (BJP) yang berkuasa di India memegang plakat untuk memprotes Cina sambil membayar upeti kepada tentara India yang tewas. Foto: ANUSHREE FADNAVIS/REUTERS
Militer kedua negara terlibat bentrok. Akibatnya 20 tentara India kehilangan nyawa.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di pihak China diduga terdapat 43 korban luka dan tewas. Namun, belum ada konfirmasi dari Beijing mengenai kabar tersebut.
Saat ini, China dan India sepakat menahan diri. Tapi saling menyalahkan tetap terjadi di antara mereka.
Aktivis dari Swadeshi Jagran Manch meneriakkan slogan-slogan selama protes terhadap China di New Delhi, India (17/6). Foto: Anushree Fadnavis/REUTERS
Konflik India dan China berawal dari saling klaim perbatasan darat sepanjang 4.056 kilometer di Himalaya.
Kabarnya, bentrokan teranyar tersebut terjadi lantaran pembangunan jalan dan landasan pesawat yang dilakukan India.
Korut vs Korsel
Peledakan kantor penghuung Korea Utara dengan Korea di wilayah perbatasan Kaesong, Korea Utara, Selsa (16/6). Foto: KCNA via REUTERS
Sama seperti China, Korsel juga sempat akan keluar dari pandemi corona. Namun, klaster baru malah muncul di Seoul.
Berbeda dengan Korsel, Korut sampai saat ini mengaku tak ada infeksi corona di negaranya. Klaim Korut dipertanyakan, sebab Korut dikenal tertutup dari dunia luar.
ADVERTISEMENT
Beberapa pengamat meyakini corona sudah mengepung Korut dan akan sangat buruk lantaran sistem kesehatan Korut yang bobrok.
Pasukan elit Korea Utara dalam parade Foto: REUTERS/Damir Sagolj
Di tengah keadaan tersebut pertikaian Korut-Korsel pecah.
Penyebabnya adalah ulah pembelot Korut di Korsel yang mengirimkan selebaran berisi kritikan terhadap Kim Jong-un.
Rezim Kim Jong-un marah besar lalu meledakkan kantor penghubung Korea dan mengancam akan mengirim pasukan ke perbatasan.
Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh. Foto: Jorge Silva / Pool / Reuters
Korsel mencoba merayu Korut agar melunak dan kembali ke meja perundingan. Ajakan itu ditolak Korut.
Korsel lalu merespons keras. Mereka menyatakan, tidak akan menerima perilaku tak beralasan Korut dan memastikan tentara mereka selalu siap di perbatasan.
Israel vs Palestina
Foto udara demo terhadap rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang akan menggambil bagian Tepi Barat Palestina di Tel Aviv, Israel, Sabtu (6/6). Foto: REUTERS/Amir Cohen
Sama-sama berhadapan dengan pandemi virus corona ternyata tak bisa meredam konflik dua negara yang sudah mengakar. Pertikaian teranyar ini dipicu keinginan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mencaplok Tepi Barat.
ADVERTISEMENT
Aneksasi merupakan kesepakatan politik antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan eks pemimpin oposisi Benny Gantz untuk membentuk pemerintahan gabungan.
Benjamin Netanyahu klaim menang pemilu Israel. Foto: Jack GUEZ / AFP
Akibat tak bisa bentuk pemerintahan, Israel terpaksa menggelar tiga kali pemilu dalam satu tahun.
Rencana aneksasi Israel di Tepi Barat membuat Palestina marah besar.
ADVERTISEMENT
Awal Juni lalu, demo berlangsung di Palestina bahkan di Israel sendiri.
Dunia juga ramai-ramai menolak rencana Israel. Indonesia bahkan mengirim surat ke 30 negara untuk sama-sama menghalangi rencana Israel mengambil Tepi Barat dan Lembah Yordania.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.