Kongo Usir Dubes Uni Eropa

29 Desember 2018 7:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Uni Eropa (Foto: REUTERS/Yves Herman)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Uni Eropa (Foto: REUTERS/Yves Herman)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Republik Demokratik Kongo mengusir Dubes Uni Eropa Bart Ouvry dari negaranya. Ouvry diminta meninggalkan Kongo dalam waktu 48 jam, sebelum pemilu presiden, Minggu (30/12).
ADVERTISEMENT
“Kemarin, pemerintah Republik Demokratik Kongo memanggil Dubes Uni Eropa untuk meninggalkan negara itu. Tak bisa dibenarkan tindakan sewenang-wenang tersebut,” demikian komunike Perwakilan Tinggi Uni Eropa yang diterima kumparan Den Haag, Jumat malam atau Sabtu (29/12) WIB.
Pengusiran Dubes UE dikatakan sebagai balasan timbal balik atas keputusan UE awal bulan ini yang memperpanjang sanksi terhadap Kongo untuk satu tahun ke depan sampai Desember 2019.
Mengenai timbal balik atas sanksi terhadap Kongo tersebut, UE mengingatkan bahwa kebijakan itu terkait dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia dan hambatan-hambatan untuk keluar dari krisis di Kongo secara damai.
Banjir di Kongo (Foto: AFP/John Wessels)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Kongo (Foto: AFP/John Wessels)
Sanksi tersebut mencakup larangan masuk ke UE dan pembekuan aset 14 orang, termasuk Emmanuel Ramazani Shadary, mantan Menteri Dalam Negeri yang mencalonkan diri dalam pemilu.
ADVERTISEMENT
Kebijakan sanksi telah diadopsi dengan suara bulat oleh 28 Negara Anggota UE pada 29 Mei 2017 dan 12 Desember 2016, serta akan dipertimbangkan kembali mengingat pemilu di Kongo, dan akan diadaptasi sesuai perkembangan.
Sebagaimana disampaikan Perwakilan Tinggi Federica Mogherini atas nama UE pada 22 November, pemilu yang inklusif, transparan, kredibel dan damai akan menjadi penting bagi keterlibatan UE di Kongo di masa depan.
“UE adalah mitra penting Kongo. Menjelang pemilu krusial untuk negara itu, UE yakin bahwa keputusan mengusir Dubes UE benar-benar kontra-produktif dan merugikan kepentingan masyarakat,” demikian komunike.