Kontaminan Vaksin Moderna di Jepang Diduga Berupa Partikel Logam

27 Agustus 2021 19:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Moderna saat vaksinasi COVID-19 dosis ketiga di Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, Bali, Rabu (4/8).  Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Moderna saat vaksinasi COVID-19 dosis ketiga di Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, Bali, Rabu (4/8). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Jepang mengungkap, kontaminan atau substansi pencemar yang ditemukan dalam satu batch vaksin COVID-19 Moderna di Jepang adalah partikel logam. Kabar tersebut disampaikan pada Jumat (27/8).
ADVERTISEMENT
Media NHK melaporkan, partikel yang mencemari vial vaksin itu menunjukkan reaksi terhadap magnet, sehingga diduga kuat merupakan sejenis logam.
Perusahaan Moderna Inc sebelumnya telah mendeskripsikan kontaminan itu sebagai “polusi partikel” (particulate matter) yang tidak membahayakan atau memiliki masalah dengan efikasi (efektivitas vaksin terhadap virus).
Seorang pejabat Kemenkes Jepang mengatakan, komposisi dari kontaminannya masih belum dikonfirmasi. Distributor vaksin Moderna di Jepang, Takeda Pharmaceuticals, belum memberikan komentar lanjutan soal isu ini.
Diketahui pada Kamis (26/8), pemerintah Jepang memutuskan untuk menunda penggunaan vaksin Moderna sebanyak 1,63 juta dosis akibat adanya laporan soal kontaminasi dalam vial vaksin.
Dikutip dari Reuters, perusahaan Takeda menerima laporan soal kontaminasi pada 16 Agustus lalu. Mereka langsung melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui vial vaksin mana saja yang tercemar serta di mana lokasi dari vaksin tersebut.
Orang-orang menunggu untuk menerima vaksin corona Moderna di pusat vaksinasi massal yang baru dibuka di Tokyo, Jepang, Senin (24/5). Foto: Carl Court/Pool via REUTERS
Takeda kemudian melaporkan isu ini kepada pemerintah Jepang pada Rabu (25/8).
ADVERTISEMENT
Kemenkes Jepang mengatakan, penangguhan batch vaksin Moderna ini merupakan tindak pencegahan. Moderna turut menahan sebanyak tiga batch vaksin: satu batch terkonfirmasi tercemar, serta dua batch yang berdekatan dengan batch pertama.
Menurut salah satu perusahaan mitra Moderna di Spanyol, Rovi, kontaminasi kemungkinan terjadi akibat masalah produksi pada satu lini produksi. Rovi diketahui bertanggung jawab atas pengisian vial vaksin untuk pemasaran vaksin Moderna di luar Amerika Serikat.
Akibatnya, sejumlah perusahaan Jepang memutuskan untuk membatalkan sejumlah jadwal vaksinasi karyawan mereka. Pengawas Obat-obatan Eropa juga memutuskan untuk melakukan investigasi.
Maskapai All Nippon Airways (ANA), salah satu perusahaan yang menunda vaksinasi karyawan, mengatakan telah mengamankan dosis vaksin Moderna tambahan. Mereka akan melanjutkan program vaksinasi pada Sabtu (28/8).
ADVERTISEMENT
Seorang staf Kemenkes lainnya mengatakan, butuh waktu yang cukup lama untuk bisa mengkonfirmasi berapa banyak suntikan dari batch terkontaminasi yang sudah diberikan kepada masyarakat.
Media Kyodo News melaporkan setidaknya 176.000 dosis telah disuntikkan. Data tersebut dikumpulkan oleh Kyodo News lewat laporan dari sejumlah pemerintah kota penerima vaksin tercemar itu.